Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Internasional    
Donald Trump
Ibu Tentara Muslim AS yang Diejek Berdiri Melawan Trump dan John McCain Kecam Keras Donald Trump
2016-08-02 07:38:57
 

John McCain mengatakan Donald Trump 'tak berhak mengejek atau mencemarkan warga terbaik' Amerika.(Foto: Istimewa)
 
AMERIKA SERIKAT, Berita HUKUM - Mantan calon presiden Amerika Serikat, John McCain, menambah panjang daftar tokoh senior Republik yang mengecam Donald Trump karena menyerang orang tua Humayun Khan, tentara Muslim Amerika yang tewas saat bertugas di Irak.

Senator McCain, yang dikenal sebagai veteran Perang Vietnam, menyebut Trump, calon presiden dari Republik, tak berhak untuk mencemarkan atau menghina warga terbaik di Amerika.

"Saya sangat tidak setuju dengan pernyataan Trump," kata McCain dalam satu pernyataan.

"Saya sungguh berharap rakyat Amerika memahami bahwa pernyataan seperti itu tak mewakili pandangan Partai Republik," tegasnya.

Presiden Obama juga mengecam Trump atas pernyataannya tersebut.
Orang tua Humayun Khan, Khizr Khan dan istrinya, pekan lalu berpidato di konvensi nasional Partai Demokrat dan mengkritik Trump yang ia katakan "tak pernah berkorban demi negara Amerika".

Menanggapi kritik ini, Trump mengatakan bahwa "dirinya sudah banyak berkorban" dengan menciptakan lapangan kerja.
Tapi ia juga "mengejek" istri Khan, yang berdiri diam di samping suaminya saat Khan berpidato.

"Jika Anda melihat istrinya, dia berdiri di sana," kata Trump.

"Dia tidak punya bahan apa pun untuk dikatakan ... mungkin dia tidak diizinkan untuk punya bahan pembicaraan. Coba Anda kasih tahu saya."

Orang tua tentara Muslim tersebut, Khizr Khan, kepada BBC mengatakan sudah saatnya untuk berdiri melawan Trump.

Khan mengatakan Trump menghina kaum perempuan, para hakim, dan bahkan anggota Republik.

Tindakan Trump, kata Khan, tak bisa didiamkan.

Ghazala Khan, ibu dari tentara AS Muslim yang gugur di Irak, mengatakan Trump tidak tahu menahu tentang Islam dan tidak tahu arti kata pengorbanan.

Suaminya Khizr Khan menyerang calon presiden Partai Republik dalam sebuah pidato emosional di Konvensi Nasional Partai Demokrat pada hari Kamis (28/7).

Trump lalu mengejek bahwa Nyonya Khan bisa jadi tidak diizinkan untuk berbicara di panggung konvensi.

Putra mereka, Kapten Humayun Khan, gugur oleh bom mobil pada tahun 2004 di Irak dalam usia 27 tahun.

Dalam sebuah artikel opini untuk harian Washington Post, Nyonya Khan mengatakan suaminya waktu itu bertanya apakah ia ingin berbicara di konvensi, tapi ia terlalu marah.

"Berjalan ke panggung konvensi, dengan sebuah foto besar anak saya di belakang saya, saya hampir tidak bisa mengendalikan diri. Apa yang bisa dilakukan seorang ibu? Donald Trump sendiri memiliki anak-anak yang ia sayangi. Apakah ia benar-benar perlu tahu mengapa saya tidak berbicara?" tulisnya.

"Ketika Donald Trump berbicara tentang Islam, ia tidak tahu. Jika ia mempelajari Islam dan Alquran secara nyata, semua gagasannya tentang teroris akan berubah, karena terorisme adalah agama yang berbeda."

Dirinya juga menambahkan: "Donald Trump mengatakan ia telah banyak berkorban. Ia tidak tahu apa arti dari kata pengorbanan."

Nyonya Khan mengatakan bahwa meskipun ia tidak mengatakan apa pun di konvensi itu, "seluruh dunia, seluruh rakyat Amerika, merasakan rasa sakit saya".

Sebelumnya, Donald Trump mengatakan dalam sebuah wawancara dengan program This Week saluran televisi ABC:

"Jika Anda melihat istrinya, dia berdiri di sana. Dia tidak punya bahan apapun untuk dikatakan. Mungkin dia tidak diizinkan untuk punya bahan pembicaraan."

Ia mengatakan wal itu terkait kecaman Khizr Khan yang disampaikan sat konvebnsi Partai Demokrat AS.

Pernyataan Trump menuai keccaman, bahkan dari kalangan Partai Republik sendiri.
Gubernur Ohio dari Partai Republik, John Kasich, yang juga mantan saingan Trump saat pencalonan presiden, mencuitkan di Twitter: "Hanya ada satu cara untuk membicarakan tentang orang tua Gold Star (prajurit yang gugur di medan perang): yaitu dengan penghargaan dan rasa hormat"(BBC/bh/sya)



 
   Berita Terkait > Donald Trump
 
  Donald Trump Bebas dalam Sidang Pemakzulan di Senat, Lalu Apa Kelanjutannya?
  Hadapi Pemakzulan karena 'Menyalahgunakan Wewenang', Presiden Trump: 'Lakukan Sekarang'
  16 negara bagian AS gugat Presiden Trump terkait Pembangunan Tembok Perbatasan
  Donald Trump Mencatatkan Pembayaran terhadap Bintang Film Porno Stormy Daniels
  Donald Trump Mengakui Bayar 'Uang Tutup Mulut' untuk Bintang Film Porno
 
ads1

  Berita Utama
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

 

ads2

  Berita Terkini
 
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2