"Jika inflasi adalah jin, maka deflasi" /> BeritaHUKUM.com
Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
EkBis    
IMF
IMF Peringatkan Risiko Deflasi
Thursday 16 Jan 2014 16:18:26
 

Tahun lalu IMF memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia.(Foto: AFP)
 
WASHINGTON, Berita HUKUM - Kepala Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde, memperingatkan risiko adanya deflasi sebagai reaksi atas pemulihan ekonomi global.

Lagarde mengatakan bahwa "ada optimisme" tentang pertumbuhan, tetapi pemulihan masih "rapuh."

"Jika inflasi adalah jin, maka deflasi adalah ogre [monster] yang harus diperangi," katanya dalam sebuah pidato di Washington.

Sebelumnya, Bank Dunia mengatakan ekonomi global berada di sebuah "titik balik" tetapi "tetap rentan."

"Kami melihat meningkatnya risiko deflasi, yang bisa berarti bencana bagi pemulihan [ekonomi]," kata Lagarde di National Press.

Deflasi dapat mengurangi konsumsi pribadi karena orang menunggu harga jatuh lebih jauh, dan menghambat investasi karena dapat meningkatkan biaya riil pinjaman.

Lagarde juga memperingatkan tentang volatilitas sebagai dampak ikutan penarikan stimulus moneter secara bertahap oleh Amerika Serikat.

Belum Stabil

Bank Dunia mengatakan dalam laporan tahunannya bahwa negara-negara kaya tampaknya "akhirnya membaik" setelah krisis keuangan.

Hal ini diharapkan dapat mendukung pertumbuhan yang lebih kuat di negara berkembang.
Tapi Bank Dunia juga memperingatkan prospek pertumbuhan "tetap rentan" terhadap dampak penarikan langkah-langkah stimulus ekonomi di AS.

AS sudah mulai menurunkan program pembelian obligasi bulanan, yang sebelumnya ditetapkan sebesar US$85miliar per bulan.

Ada kekhawatiran ini bisa mendorong kenaikan suku bunga global, yang dapat mempengaruhi aliran uang masuk dan keluar dari negara-negara berkembang dan membuat pasar keuangan internasional lebih tidak stabil.

Bank Dunia memperingatkan bahwa beberapa negara berkembang "bisa menghadapi risiko krisis" jika penarikan stimulus ini dibarengi oleh volatilitas pasar.(BBC/bhc/sya)



 
   Berita Terkait > IMF
 
  SBY Harapkan Rakyat Rasakan Manfaat 'IMF - World Bank Annual Meeting' di Bali
  Tiga Catatan Gerindra Sebut Penyelenggaraan Annual Meeting IMF Tak Pantas Dilemparkan ke Pemerintahan SBY
  Membantah Pernyataan Jokowi, Heri: Anggaran Pertemuan IMF-WB Bukan Untuk Perluasan Apron
  Akan Jumpa Pers, Prabowo Minta Pertemuan IMF-World Bank Ditunda
  Anggaran Pertemuan IMF-WB Lebih dari Rp 1,1 Triliun Sebaiknya untuk Bencana Alam
 
ads1

  Berita Utama
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

 

ads2

  Berita Terkini
 
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2