Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
EkBis    
Hutang Luar Negeri
Hutang RI Naik Menjadi Rp4.591 Triliun, BI Bilang Masih Aman
2017-10-17 18:41:24
 

Ilustrasi. Per Agustus Tahun 2017 Utang Luar Negeri Indonesia Bertambah 4,7 Persen.(Foto: Istimewa)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Bank Indonesia mencatat, posisi utang luar negeri Indonesia pada akhir Agustus 2017 mencapai US$340,5 miliar atau Rp4.591 triliun (Kurs Rp13.486 per dolar AS), tumbuh 4,7 persen secara year on year. Berdasarkan data bank sentral, ULN sektor swasta dan ULN sektor publik dari pemerintah dan bank sentral meningkat.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Agusman Zainal menilai, perkembangan ULN pada Agustus tetap sehat dan terkendali. Hal ini tercermin dari rasio ULN Indonesia terhadap produk domestik bruto yang pada akhir Agustus tercatat stabil di kisaran 34 persen.

"Rasio tersebut masih lebih baik dibandingkan dengan rata-rata negara peers," kata Agusman dikutip dari keterangan resmi bank sentral, Jakarta, Selasa (17/10).

Data bank sentral menunjukkan, ULN sektor publik pada Agustus tercatat US$174,9 miliar, atau tumbuh 9,5 persen secara year on year, sedikit meningkat 9,2 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Posisi tersebut, menempatkan utang publik mencapai 51,4 persen dari total utang keseluruhan.

Sementara itu, ULN sektor swasta tercatat US$165,6 miliar, atau tumbuh 0,1 persen secara year on year, yang menempatkan posisi utang swasta 48,6 persen dari utang keseluruhan. Utang swasta, masih terkonsentrasi di sektor keuangan, industri pengolahan, pertambangan, serta listrik gas dan air bersih.

Pangsa ULN keempat sektor tersebut terhadap total ULN swasta mencapai 76,8% atau meningkat dibandingkan bulan sebelumnya. Peningkatan tersebut terutama didorong oleh meningkatnya pertumbuhan ULN pada sektor industri pengolahan dan sektor LGA, sementara ULN pada sektor keuangan dan sektor pertambangan masih mengalami kontraksi pertumbuhan.

"Pangsa ULN keempat sektor tersebut terhadap total ULN swasta mencapai 76,8 persen atau meningkat dibandingkan bulan sebelumnya," katanya.

Sedangkan, Posisi ULN berjangka panjang tercatat USD294,7 miliar (86,5% dari total ULN), terdiri dari ULN sektor publik (pemerintah dan bank sentral) sebesar USD172,6 miliar (58,6% dari total ULN jangka panjang) dan ULN sektor swasta sebesar USD122,1 miliar (41,4% dari total ULN jangka panjang). Sementara itu, posisi ULN berjangka pendek tercatat USD45,8 miliar (13,5% dari total ULN), terdiri dari ULN sektor swasta sebesar USD43,5 miliar (94,9% dari total ULN jangka pendek) dan ULN sektor publik (pemerintah dan bank sentral sebesar USD2,3 miliar (5,1% dari total ULN jangka pendek).(BI/viva/bh/sya)



 
   Berita Terkait > Hutang Luar Negeri
 
  Pemerintah Tarik Utang Rp 85,9 Triliun Lebih Awal untuk Biayai Anggaran 2025
  Muslim Ayub: Prabowo Subianto Akan Dilantik Sebagai Presiden RI Semoga Bisa Perkecil Hutang Pemerintah
  Sri Mulyani: Pinjaman Luar Negeri Kementerian Prabowo Tembus Rp385 Triliun
  Wakil Ketua MPR : Fokus mengelola utang, bukan membandingkan dengan negara maju
  Utang Negara Menggunung, Prof Didik Rachbini: 82 Parlemen Dikuasai dan Takut Mengontrol Pemerintah
 
ads1

  Berita Utama
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

 

ads2

  Berita Terkini
 
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2