MESIR, Berita HUKUM - Pengadilan di Mesir dilaporkan menolak dakwaan terhadap mantan Presiden Husni Mubarak dalam salah satu perkara korupsi.
Pengacara Mubarak mengatakan kliennya bisa segera dibebaskan dari tahanan jika tuduhan terhadap Mubarak dalam kasus korupsi lain dibatalkan.
Ia menjelaskan kasus-kasus korupsi ini adalah satu-satunya dasar hukum yang dipakai sebagai dasar untuk menahan Mubarak.
"Yang kami hadapi sekarang hanya prosedur administratif sederhana, yang akan selesai tak kurang dari 48 jam. Mubarak akan bebas sebelum akhir pekan," kata Fareed wl-Deeb, pengacara Mubarak kepada kantor berita Reuters.
Sementara itu seorang sumber kehakiman mengatakan Mubarak mungkin masih akan berada di penjara selama satu atau dua pekan ke depan, sebelum lembaga kehakiman mengeluarkan putusan tentang penahanannya.
Mubarak bersama mantan menteri dalam negeri dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup karena dianggap gagal mencegah pembunuhan para demonstran dalam revolusi 2011.
Pengadilan Ulang
Mubarak masih menghadapi Klik pengadilan ulang dalam kasus ini setelah jaksa dan tim pembela sama-sama mengajukan banding, namun kasus ini tak mewajibkan Mubarak untuk mendekam di penjara.
Mubarak, yang saat ini berusia 85 tahun, ditahan tak lama setelah digulingkan. Ia ditahan Klik di penjara Tora di pinggiran selatan ibukota Kairo.
Di penjara ini pula ditahan beberapa pemimpin senior kelompok Ikhwanul Muslimin, sejak penumpasan terhadap organisasi ini dimulai bulan lalu.
Militer mencopot Presiden Mohammed Morsi, yang dikenal sebagai salah satu tokoh penting Ikhwanul Muslimin, pada 3 Juli setelah muncul protes massal menentang pemerintah. Morsi ditahan di satu lokasi yang dirahasiakan.(bbc/bhc/sya) |