JAKARTA (BeritaHUKUM.com) – Setelah Faisal Basri-Biem Benyamin, kali ini giliran pasangan yang maju sebagai bakal calon gubernur-calon wakil gubernur (cagub-cawagub) dari jalur nonpartai atau independen Hendardji Supandji-Ahmad Riza Patria resmi mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi DKI Jakarta.
Hendardji dan Ahmad Riza tiba di kantor KPU DKI Jakarta, Jumat (16/3) pukul 10.50 WIB. Pasangan ini dating bersama tim sukses dan para pendukung. Keduanya tak hentinya menebar senyum kepada para para wartawan yang sejak pagi menunggunya. Mereka merasa senang bisa dengan cepat mendafatar pencalonannya tersebut.
Namun, usai melakukan pendaftaran tersebut, pasangan ini harus melengkapi sejumlah berkas. Pasalnya, ada beberapa berkas persyaratan yang belum dipenuhi. Mereka pun berjanji akan melengkapinya pada 5 April mendatang. "Kekurangannya akan saya serahkan pada 5 April nanti, karena penyerahan itu diberi waktu antara 27 Maret hingga 9 April," kata Hendardji sumringah.
Kekurangan berkas ini, lanjut dia, tak lepas dari keterbatasan pihaknya dalam jumlah tenaga. Dengan kesibukannya ini, wajar saja kalau timnya menghadapi banyak kendala. "Tenaga yang sangat terbatas dan dihadapkan dengan waktu yang terbatas dan personel yang sangat terbatas pula, kami mengalami banyak kendala dan kekurangan-kekurangan. Tapi semuanya akan penuhi segera sesuai persyaratan yang berlaku,” papar dia.
Nama Jokowi
Dihubungi terpisah, Sekjen DPP Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Ahmad Muzani menyatakan bahwa ada pertemuan antara Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri. Pertemuan ini membahas untuk berkoalisi dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) DKI Jakarta.
Koalisi itu pun makin menguat. Pasalnya, kedua pimpinan partai tersebut telah sepakat untuk berencana mengajukan nama Wali Kota Solo, Jawa Tengah, Joko Widodo (Jokowi) dalam Pilgub DKI Jakarta yang dilaksanakan pada 11 Juli mendatang.
"Pertemuan itu memang khusus membahas mengenai kader PDIP yang akan diajukan sebagai Cagub. Pak Prabowo dan ibu Mega sepakat mengajukan Jokowi. Pada Senin (19/3) nanti, kami jadwalkan untuk melakukan pendaftaran. Kami memang harus menyiapkan cagub dalam satu dua hari ini," ujar dia.
Ketertarikkan Gerindra terhadap sosok Jokowi, jelas Muzani, karena kinerjanya yang cemerlang selama memimpin Solo. Sistem dan birokrasi yang dibangun Jokowi di Solo dinilai cukup baik. "Kami pilih Jokowi, karena kinerjanya cukup bagus. Kota Solo yang masyarakatnya dinamis, bias dipimpin Jokowi dengan sangat baik. Dia itu peminpin yang mendengarkan aspirasi rakyat,” jelasnya.
Jokowi, imbuh Muzani, bisa menyelesaikan permasalahan yang kecil. Hal itu antara lain masalah pedagang di kota-kota berkembang yang kerap memicu persoalan tersendiri dalam tata ruang kota. "Selain itu, transportasinya juga bagus. Kota Solo juga bisa menjadi kota wisata. Masalah-masalah di Solo juga menjadi problem di Jakarta. Kami berharap Jokowi dapat mengubah jakarta," tandas dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, hingga saat ini baru Partai Golkar dan PKS yang telah mengumumkan siapa tokoh yang akan diusung. Sedangkan PDIP masih tarik-ulur dalam menentukan nama Nachrowi Ramli. Sementara Fauzi Bowo sendiri juga masih belum jelas meminang partai mana.(inc/irw)
|