JAKARTA (BeritaHUKUM.com) – Perombakan (reshuffle) Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II akan membawa perubahan yang lebih kondosif bagi perekonomian Indonesia. Keyakinan ini disampaikan Menko Perekonomian Hatta Rajasa kepada wartawan di Jakarta, Jumat (30/9).
Menurut Hatta, sebenarnya kondisi perekonomian Indonesia jauh lebih tangguh dalam beberapa tahun belakangan. Apalagi dalam menghadapi berbagai isu yang terus muncul, termasuk reshuffle jajaran menteri. isu politik seperti reshuffle.
"Kondisi pasar saat ini relatif tenang. Sikap pelaku pasar tenang atas isu reshuffle. Tidak mungkin (mereka panik), karena mereka sudah cukup kuat sudah cukup tangguh. Pasar RI itu bekerja dengan baik, tidak terpengaruh pada isu-isu seperti itu. Saya sudah cek ke pelaku pasar," ungkap dia.
Isu reshuffle, lanjut Ketua Umum PAN ini, justru akan menenangkan pelaku pasar. Dengan reshuffle mereka sangat yakin akan ada suatu bentuk perbaikan. "Apalagi isu ini kan isu perbaikan, ya tentunya seharusnya semakin tenang. Jadi, buat apa tidak tenang," tandas Hatta.
Di tempat terpisah, Kepala Unit Kerja Presiden untuk Pengendalian dan Pengawasan Pembangunan (UKP4) Kuntoro Mangkusubroto menyatakan, penilaian terakhir para menteri dilakukan pada 5 Oktober nanti. Penilaian tersebut merupakan evaluasi rutin yang dilakukan oleh UKP4 terhadap para menteri setiap tiga bulan sekali. "Setelah itu, semuanya dilaporkan kepada Presiden," ujarnya.
Namun, Kuntoro tidak bisa memastikan apakah perombakan kabinet yang dijanjikan Presiden SBY itu, baru dapat dilakukan setelah 5 Oktober. "Saya tidak mengatakan begitu. Laporan kinerja para menteri dan kepala lembaga negara, terakhir masuk ke UKP4 pada tanggal tersebut pukul 23.55 WIB,” tandasnya.
Kuntoro belum bersedia mengungkapkan hasil penilaian kinerja para menteri, karena evaluasi yang terus berjalan. Lembaganya menyoroti setiap bidang di seluruh kementerian, termasuk rencana aksi pembangunan nasional serta upaya penghilangan sumbatan dalam mencapai sasaran pembangunan. “Semua bidang menjadi sorotan UKP4,” jelas dia.(dbs/ind/wmr)
|