Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Politik    

Hatta Sudah Berbicara dengan Patrialis
Monday 17 Oct 2011 15:55:50
 

Ketua Umum DPP PAN Hatta Rajasa (Foto: Ist)
 
JAKARTA (BeritaHUKUM.com) – Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Hatta Rajasa ternyata sudah berkomunikasi dengan Patrialis Akbar. Hal ini tentu saja terkait pencopotannya dari posisi sebagai Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham). Pernyataan ini disampaikan Hatta Rajasa kepada wartawan di gedung DPR, Jakarta, Senin (17/10).

Menurut Hatta, dirinya sudah menyampaikan langsung kepada Patrialis terkait kompensasi pencopotan. Hatta memastikan Patrialis akan menempati posisi baru di luar kabinet. "Tentu sudah ada rencana untuk itu, sudah saya bicara dengan Patrialis," ujarnya.

Namun, Hatta masih enggan menyebutkan posisi baru yang akan ditempati Patrialis nanti. "Saya tidak ingin menyampaikan sekarang sebelum nanti dimana persisnya. Walaupun tidak di kabinet, Patrialis tentu ada pos yang baru," pungkasnya.

Kabar yang beredar Patrialis akan menduduki Duta Besar (Dubes) Arab Saudi yang kini dipegang Abdurrahman Mohammed Amen Al-Khayyat. Ketika hal ini dikonfirmasi, Hatta kembali enggan menjawab. "Saya belum bisa bicara sekarang. Nanti saja ya,” ujar Menko Perekomian tersebut.

Dalam kesempatan terpisah, mantan Ketua Umum PAN Amien Rais menyesalkan kebijakan Presiden SBY yang telah menunjuk 13 wakil menteri untuk mambantu kinerja kabinet. Namun, para wakil menteri itu dianggap tidak efektif dan semakin membuat gemuk birokrasi. "Tanpa wakil menteri yang cukup banyak saja, sudah makin senang berenang. Apalagi ditambah wakil menteri itu, jangan-jangan malah makin senang berenang," kata mantan Ketua MPR ini.

Amien tidak tahu alasan reshuffle yang seharusnya untuk mengganti para menteri yang kinerjanya kurang baik, malah menambah wakil menteri yang sangat banyak. "Ini merupakan pertaruhan luar biasa SBY. Saya kira ini bertentangan dengan opini publik. Kami mintanya kabinet yang ramping, yang efisien, yang produktif. Tapi dengan kondisi ini, kabinet akan tidak efisien dan tidak produktif," imbuhnya.

Amien tidak mempermasalahkan siapa pun yang berada di dalam kabinet, terpenting harus profesional meski orang yang ditunjuk itu dari partai politik. "Yang terpenting orangnya. Baik dari parpol atau bukan, yang penting profesional. Reshuffle harus menuju perbaikan signifikan, bukan hanya bagi-bagi kekuasaan," tutur dia.

Sebelumnya, Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin menyatakan bahwa reshuffle tak akan berpengaruh pada kinerja pemerintahan untuk mendongkrak kesejahteraan. Pasalnya, perombakan ini lebih didasari kepentingan politik. Proses perombakan ini pun layak dianggap sebagai basa-basi politik.

Din menjelaskan bahwa reshuffle kabinet adalah pemborosan anggaran. Hal ini bisa dilihat dengan pengangkatan wakil menteri yang mendakan bahwa birokrasi pemerintah gagal menjalankan kinerja. Padahal, reshuffle harus berpengaruh pada kesejahteraan maryarakat, terutama warga yang sekarang masih hidup di jurang kemiskinan.(dbs/wmr/biz)



 
   Berita Terkait >
 
 
 
ads1

  Berita Utama
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

 

ads2

  Berita Terkini
 
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2