JAKARTA (BeritaHUKUM.com) – Menko Perekonomian Hatta Rajasa mambantah penambahan wakil menteri akan memboroskan anggaran negera. Pasalnya, jumlah kabinet tetap, yakni 34 menteri. Tidak ada penambahan kementerian baru yang membutuhkan anggaran baru dan lebih besar.
“Penambahan wakil-wakil menteri tidak akan membuat gemuk kabinet. Kabinetnya tetap 34 menteri. Tidak boleh lebih dari 34. Jadi, kalau dibilang kabinet gemuk itu tidak betul itu,” kata Hatta Rajasa kepada wartawan di gedung Kementerian Keuangan Jakarta, Senin (17/10).
Menurut dia, penambahan jumlah wakil menteri tidak akan membebani anggaran negara dari pos belanja pegawai. "Jadi tidak bisa mengukur adanya gaji sebagai pemborosan, tapi dilihat dari segi efektivitas dan peran yang bisa meningkatkan peran atau kinerja kementerian," jelas dia.
Dalam kesmepatan ini, Menko juga meminta para menteri yang baru diangkat ataupun yang digeser untuk cepat belajar. Pasalnya, selama ini setiap kementerian telah memiliki sistem yang cukup stabil sehingga Presiden SBY hanya perlu memberikan arahan saja pada orang-orang yang baru ditunjuk untuk menjadi menteri.
Hatta pun berharap, agar para menteri baru ini dapat segera beradaptasi atas wewenang yang baru diembannya. "Yang penting jangan terlalu lama belajar, langsung lari. Kami ingin cepat, karena kami ingin mempercepat tiga tahun ini. Ibarat marathon, kami periode sprint (lari jarak pendek dan cepat) dengan sekarang ini," tandasnya.
Di sisi lain, ia menilai, kondisi perekonomian Indonesia tidak akan terganggu dengan adanya reshuffle. Pasalnya, ekonomi Indonesia sudah memiliki krisis manajemen protokol yang sangat baik. Kemudian, komunikasi pengusaha dengan keuangan dan BI sangat baik. “Selain itu, fundamental ekonomi Indonesia juga cukup baik,” jelas Hatta.(inc/ind)
|