TANGERANG, Berita HUKUM - Harga bawang merah bertahan Rp 50 ribu per kilogram sejak lima hari terakhir. Sementara harga bawang putih mulai berangsur turun.
Hasil pantauan dari Pasar Anyar, Jalan Ahmad Yani, Kota Tangerang, Sabtu (23/3), selisih harga kedua jenis bawang tersebut dengan bawang kupas sampai Rp 10 ribu.
Tumpukkan bawang di beberapa lapak pedagang bawang masih terlihat hingga siang hari. Sejumlah pedagang bawang kebanyakan hanya duduk menunggu pembeli yang menghampirinya. Terlihat beberapa pembeli datang namun kemudian pergi tanpa adanya transaksi jual beli. Kondisi tersebut disebabkan harga bawang yang masih tinggi.
Aji (45 tahun), seorang pedagang mengaku semenjak melejitnya harga bawang terjadi penurunan penjualan. Harga bawang merah masih kenceng sampai sekarang tetap 50 ribu (rupiah) dan bisa naik lagi,” katanya.
Harga bawang merah biasa masih Rp 50 ribu, sedangkan harga bawang merah kupas Rp 60 ribu per kilogram. Ada beberapa pembeli yang menurunkan daya belinya yang biasanya dua kilogram sekarang menjadi setengah kilogram.
Pria asal Yogyakarta ini memaparkan, biasanya ia menyediakan bawang untuk dijual mencapai 50 kilo gram per harinya. Tetapi sejak mengalami kenaikan, ia hanya mampu menyediakan 10 kilo gram per hari.
Sama halnya untuk bawang kupas juga yang tadinya stok penjualannya berkisar 60-80 kilogram. Namun sekarang hanya sebanyak 20 kilogram per harinya.
Namun Aji mengaku beruntung lantaran masih memiliki pelanggan yang selalu membeli sebanyak tiga kilo gram bawang merah setiap hari. “Sekarang yang sanggup beli langganan doang, kalau yang selewat jarang beli,” ucap Aji.
Menurutnya situasi seperti ini membuat beberapa pembeli sering komplain karena tidak terjadi penurunan harga. “Banyak pembeli ngomel terus karena harga naik melulu,” ujarnya.
Lebih jauh Aji menuturkan, harga bawang putih setiap harinya selalu mengalami penurunan. Harga bawang putih yang sebelumnya mencapai Rp 40 ribu, saat ini sudah menjadi Rp 20 ribu per kilo gram. Sementara untuk bawang putih kupas sebesar Rp 25 ribu per kilo gram. “Meskipun stok ada, percuma kalau harganya tinggi, jualnya juga susah,” katanya.
Aji mengharapkan harga bawang kembali stabil karena saat ini pembeli terus menurun. Menurutnya sekarang banyak pembeli yang terpaksa tidak membeli bawang sementara jika harganya masih tinggi. “Pengennya nomal lagi lah, biar orang-orang pada beli bawang lagi, banyak yang trauma kalau terus begini,” tambah Aji.
Sementara itu, seperti dikutip dari jaringnews.com, Harga bawang putih di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Jember, Jawa Timur, mulai menurun dan mendekati harga normal. Di sisi lain, harga bawang merah masih saja bertahan dan masih mahal. Menurunnya harga bawang putih tentu saja disambut gembira para pedagang dan kalangan ibu rumah tangga di Jember.
Seperti diketahui, sebulan terakhir harga bawang putih di pasar tradisional di Jember ibarat lagu "naik-naik ke puncak gunung." Hampir saban hari harga bawang putih naik dari harga normal Rp 26 ribu perkilo, perlahan tapi pasti melonjak naik dalam kisaran angka Rp 5 ribu hingga Rp 10 ribu. Alhasil, harga bawang putih meroket hingga mencapai harga tertinggi Rp 100 ribu pada akhir pekan lalu.
Informasi yang diterima di kalangan pedagang sayur di Pasar Tanjung, menyebutkan, hari ini, terlihat beberapa truk yang penuh dengan muatan bawang putih sedang membongkar barang di Pasar Tanjung. Pasokan yang melimpah inilah, yang menyebabkan harga bawang putih secara siginifikan turun drastis.
Ahmad Ko Ing, salah seorang pedagang sayur di Pasar Tanjung, mengatakan, di tingkat pedagang grosir harga bawang putih sudah turun menjadi Rp. 21 ribu perkilo. Sedangkan di tingkat pedagang eceran harganya Rp. 27 ribu tiap kilogramnya.
"Sejak dua hari ini, kami mendapat pasokan bawang putih yang cukup memadai dari Surabaya. Karena pasokan lebih dari cukup dan sangat melimpah maka mampu enjungkirbalikkan harga hingga menjadi normal kembali," paparnya, Kamis (21/3).
Ko Ing menambahkan, akibat tertahan cukup lama di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, kondisi beberapa paket bawang putih ada yang sudah memerah. Malahan sebagian lainnya sudah dalam keadaan membusuk. Bawang Putih yang kualitasnnya sudah rendah itu, lantas dijual para pedagang dengan harga Rp. 15 ribu per kilogramnya.
Kondisi sebaliknya terjadi pada komoditas bawang merah. Harga bawang merah di Pasar Tanjung di tingkat pedagang grosir, disebutkan, untuk bawang merah kualitas super dilepas Rp. 37 ribu per kilogram. Padahal biasanya, barang semacam ini hanya dihargai Rp. 20 ribu per kilogram.
Sedangkan di tingkat pedagang eceran, harganya sudah tembus ke angka Rp.45 ribu tiap kilogramnya. Meroketnya harga bawang merah ini disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya, karena faktor cuaca yang menyebabkan banyak daerah penghasil bawang merah, mengalami kasus gagal panen.
"Kenaikan harga bawang merah disebabkan pasokan yang mulai menipis. Beberapa daerah sentra bawang merah, seperti Nganjuk, Probolinggo dan Brebes Jawa Tengah belum memasuki musim panen. Akibatnya, sudah sebulan ini pasokan bawang merah sangat minim," pungkasnya.(dbs/bhc/opn) |