JAKARTA, Berita HUKUM - DPP Hanura hasil Munaslub II atau dikenal dengan Hanura Bambu Apus menyesalkan pernyataan Oesman Sapta Odang (OSO) yang menuding Wiranto sebagai faktor penyebab gagalnya partai Hanura masuk parlemen. karena tidak mencapai ambang batas atau Parliamentary Threshold (PT) sebesar 4 persen sesuai dengan Pasal 415 Undang-Undang Pemilu.
Tak hanya itu, Hanura Bambu Apus juga menyayangkan sikap OSO yang melontarkan hal tersebut dihadapan Presiden RI Joko Widodo dalam acara buka puasa bersama Ramadhan 1440 Hidriyah di kediamannya.
"Pernyataan ini sungguh disesalkan. Bukan hanya menodai buka puasa Ramadhan yang semestinya digunakan untuk meningkatkan silaturahim, juga pernyataan itu disampaikan dihadapan Presiden," kata Ketua Umum Partai Hanura hasil Munaslub Bambu Apus, Daryanto, di Jakarta, Minggu (19/5).
Daryatmo menilai pernyataan OSO tersebut tidak hanya menodai buka puasa Ramadhan yang semestinya digunakan untuk meningkatkan silaturahim, juga pernyataan itu disampaikan dihadapan Presiden.
"Acara yang dihadiri Presiden, biasanya sangat ketat dengan tata krama. Dan tata krama itulah yang menjadi marwah sebuah acara yang dihadiri Presiden dan tokoh penting lainnya," tambahnya.
Sementara, Wakil Dewan Penasihat Partai Hanura Chairuddin Ismail berharap Wiranto kembali memimpin Partai Hanura untuk mengantikan OSO.
Menurutnya, Wiranto memiliki marwah kepemimpinan yang dapat merekatkan seluruh kader Partai Hanura.
"Kita berharap pak Wiranto kembali menjadi ketua umum kembali. Kenapa Pak Wiranto, saya katakan karena beliau memiliki marwah perekat mulai dari awal partai ini berdiri. Sudah lebih dari 10 tahun kan," tuturnya.(bh/amp) |