WATERLOO (BeritaHUKUM.com) – Produsen BlackBerry Research In Motion (RIM) menyatakan bahwa dua petinggi perusahaan tersebut, yakni Mike Lazaridis dan Jim Balsillie mundur dalam perombakan managemen perusahaan.
Lazaridis yang dikenal mendirikan RIM pada 1984, akan menjabat sebagai wakil chairman. Sedangkan Balsillie masih akan duduk di kursi dewan direksi, tetapi tidak memegang peran operasional. Untuk posisi CEO diisi oleh Thorsten Heins yang sebelumnya menjabat sebagai Chief Operating Officer.
Ketika berbicara usai pengumuman RIM, Lazaridis mengatakan, dirinya menyadari ada hal-hal yang perlu diubah di perusahaan. "Ada waktunya dalam perjalanan semua perusahaan yang sukses, ketika para pendiri menyadari perlunya untuk menyerahkan estafet ke Pemimpin baru," katanya dalam jumpa pers di kantor pusat RIM di Waterloo, Kanada, Minggu (22/1) waktu setempat.
Thorsten Heins diketahui bergabung dengan RIM pada 2007, setelah sebelumnya bekerja di Siemens Communications. Dia mulai menjabat sebagai chief operating officer pada Agustus 2011. "Saya benar-benar senang. Menjadi CEO sangat fantastis dan luar biasa, dipercaya oleh Jim, Mike dan dewan direksi guna mengikuti jejak Mike dan Jim," tutur Heins.
BlackBerry sempat mengalami kemunduran besar selama beberapa bulan terakhir. Pelayanan BlackBerry sempat terganggu pada 2011 dan RIM juga kehilangan pangsa pasar telepon pintar yang direbut para saingannya seperti Apple dan Google.
Nilai pasar RIM turun drastis, karena sahamnya anjlok sampai 75% selama 11 bulan terakhir dan penjualan BlackBerry turun. Kalangan investor meminta RIM melakukan perubahan strategis di tengah kesulitan perusahaan dalam menghadapi persaingan dengan Apple dan Google.(bbc/sya)
|