JAKARTA, Berita HUKUM - Sesaat setelah gempa vulkanik dangkal overscale di lereng Gunung Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah, Sabtu (30/3) pukul 15:30 WIB, gas asap putih muncul ke atas dengan tinggi 100 meter.
Asap putih muncul vertikal dengan ketinggian mencapai 100 meter itu bertekanan lemah ke arah timur. "Hal ini lebih aman dibanding dengan semburan sebelumnya yang mengalir horizontal," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, Minggu (31/3).
Gempa vulkanik dangkal overscale Gunung Dieng tersebut terasa di Desa Kaliputih +/- 1,5 km dari kawah Timbang arah selatan dan Sumberejo +/- 1.5 km arah tenggara Kawah Timbang, MMI I-II, disusul terjadinya tremor, dengan amplitudo berkisar antara 3 hingga 5mm.
Berdasarkan kondisi terakhir, Siaga Gunung Dieng disampaikan Tim Reaksi Cepat (TRC) BNPB, secara visual belum ada perubahan yang mencolok.
Dijelaskannya, bau belerang pada jarak 100 M dari kawah timbang ke barat tidak tercium, sementara kea rah selatan tercium lemah. Namun demikian larangan untuk masuk Gunung Dieng sudah dilakukan hingga radius 1000 meter.
Sosialisasi kepada masyarakat sudah dilakukan sebanyak lima kali. Posko penanggulangan bencana disiagakan di rumah dinas Camat Batur.
Tim pusat vulkanologi dari Bandung sudah berada di pos pengamatan, dan dukungan serta partisipasi dari ormas/relawan sangat baik. BNPB telah membagikan 5.037 masker.
Bila terjadi pengungsian, diperkirakan dari Desa Serang dan Desa Simbar sebanyak 1.270 jiwa, namun hingga saat ini tidak ada pengungsian dan masyarakat tetap diminta untuk tenag dan siaga. “Lokasi pengungsian yang telah disiapkan adalah Balai Desa Batur, Pesurenan dan Gembol,” terangnya.
Menurutnya, pengalaman pada tahun 2011 yang lalu, kebanyakan para pengungsi adalah wanita dan anak-anak, sementara yang pria menjaga rumah masing-masing. “Dapur umum dan truk serbaguna BPBD Provinsi sudah di TKP dan siap untuk mengevakuasi warga, apabila sewaktu-waktu dibutuhkan,” ujarnya.
Mengenai ketersediaan, stok nyata yang ada saat ini yaitu 250 selimut dan makanan yang cukup untuk tujuh hari ke depan. Stok lain di BPBD Provinsi dan BPBD Kabupaten Magelang akan segera didorong ke TKP bila dibutuhkan. “Yang diperlukan saat ini tambahan 400 matras dan jas hujan 40 buah,” katanya.
Dari hasil laporan TRC BNPB tersebut, disebutkan, masyarakat tetap tenang, belum ada pengungsian, posko penanggulangan bencana telah diaktifkan, gempa dan gas menurun, lokasi pengungsian telah disiapkan, stok makanan cukup dan bila kurang akan didorong dari Magelang dan Semarang serta partisipasi dan dukungan publik sangat baik.(dry/ipb/bhc/mdb) |