GORONTALO, Berita HUKUM - Komitmen Gubernur Gorontalo bersama wakilnya Idris Rahim yang di awal pemerintahannya menetapkan di tahun ini sebagai tahun disiplin ternyata tidak main-main. Bila sebelumnya dalam mencegah peredaran narkoba di kalangan pegawai Provinsi Gorontalo dengan melakukan tes urine mendadak, maka di penghujung akhir tahun 2012, Rusli Habibie kembali membuktikan ketegasannya terhadap makna disiplin itu sendiri.
Sebanyak 2 PNS di pecat alias diberhentikan dengan tidak terhormat bersama 1 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), ditambah 2 secara terhormat dan pemberhentian dari jabatan satu orang. Belum lagi sejumlah 165 orang teguran lisan. Bahkan pemberhentian kepada sejumlah aparatnya ini diumumkan saat pelaksanaan apel pagi, Senin (17/12) di halaman kantor BPIJ dihadapan seluruh peserta apel.
"Ini komitmen saya bersama Idris rahim begitu kami dilantik agar kita semua disiplin. Jadi apa boleh buat, ternyata masih ada juga PNS, bahkan pejabat eselon 2 dan 3 yang nakal," tegas Rusli.
Menurut Rusli, seharusnya para pejabat memberikan contoh dan teladan yang baik kepada staf dan anak buahnya yakni memperlihatkan disiplin kerja, loyalitas terhadap atasan, dan menyelesaikan kerja dengan tepat waktu.
Rusli juga mewanti-wanti kepada peserta apel, selain persoalan disiplin yang masih mewabah di lingkungan pemerintahannya, juga perilaku perselingkuhan di antara pejabat dan PNS.
"Perselingkuhan masih saja terjadi dikalangan pejabat dan PNS, saya banyak mendapat laporan bahwa beberapa dinas terjadi perselingkuhan, seperti, di Dinas Pekerjaan Umum, Badan Kesbangpol, Dinas Perhubungan, dan lain-lain," katanya keras.
Dikatakannya, hal ini harus dihindari, justru itu lanjut Rusli mengapa gaji PNS harus masuk ke rekening isteri. "Meski suami isteri itu PNS, tetap gaji masuk ke rekening isteri," tandasnya.(bhc/shs) |