SACRAMENTO (BeritaHUKUM.com) – Gubernur Negara Bagian California, Amerika Serikat, Jerry Brown benar-benar sosok penuh kontroversial dan penuh peduli terhadap warga minoritas. Setelah menandatangai UU yang membolehnya sunat, baru-baru ini ia kembali menyetujui UU yang dianggap sebagian besar warganya sebagai aturan kontroversial.
Ternyata, UU yang baru disetujuinya itu, membolehkan seorang imigran haram mendapat bantuan dana pendidikan untuk kuliah di universitas atau perguruan tinggi di AS. Menurut pendukung Brown, UU ini akan menguntungkan perekonomian California. Sebaliknya dengan kubu penentangnya, UU itu justru dianggap akan makin mendorong imigran masuk AS tanpa dokumen sah.
Berdasarkan laporan BBC, UU ini akan berpengaruh terhadap anak-anak imigran yang dibawa ke California oleh orangtua mereka dengan cara ilegal. Terdapat sekitar 2.500 siswa sekolah yang akan berhak mendapat bantuan dengan UU baru ini.
Sementara menurut Gubernur Brown, seorang Demokrat yang mengambil alih California dari kepemimpinan mantan bintang film Arnold Schwarzenegger yang berasal dari kubu Republik, UU ini akan memberi keuntungan bagi California karena siswa-siwa yang paling unggul akan punya kesempatan untuk memperbaiki taraf hidup mereka. Dengan demikian, lanjut Brown, juga "Hidup kita semua."
Namun dalam sebuah negara bagian dengan persoalan imigrasi yang rumit, menurut penentangnya, UU justru akan mengirim pesan bahwa boleh saja datang ke AS secara ilegala serta fasilitas ini justru akan mengurangi kesempatan bagi mereka yang sudah punya hak tinggal sah.
Menurut kubu oposisi, UU ini dipandang tak bisa diterapkan tanpa adanya pengubahan besar pada aturan imigrasi AS secara keseluruhan. UU ini sudah diusulkan sebelumnya namun saat memimpin Californi, Gubernur Schwarzenegger menolak menandatanganinya.
Perubahan angin kebijakan di Californi juga dipandang akan mempengaruhi sikap Washington dalam isu imigrasi. California, negara bagian dengan problem imigrasi yang besar, mungkin akan mempengaruhi sikap Washington terkait upaya meloloskan RUU Pembangunan, Bantuan, dan Pendidikan untuk warga asing bawah umur (DREAM).
Dalam rancangan itu disebutkan bahwa UU DREAM akan membolehkan seorang warga ilegal lulusan SMA untuk menyelesaikan sekolah dalam enam tahun, dan memberi mereka keringanan biaya sekolah atau bisa mendapat jatah bea siswa dari sebuah universitas AS.
UU ini akan mempengaruhi hidup 55.000 anak imigran yang dibawa ke AS secara gelap oleh orangtua mereka, namun tak bisa meneruskan sekolah karena status tinggal ilegal serta mahalnya biaya kuliah.(bbc/sya)
|