GORONTALO, Berita HUKUM - Bencana Gempa dan Tsunami dahsyat yang yang menghantam kota Donggala, Kota Palu, provinsi Sulawesi Tengah, tidak saja menjadi duka masyarakat setempat yang turut menjadi korban, juga turut dirasakan masyarakat di Provinsi Gorontalo yang berada di Pulau Sulawesi.
"Bencana yang menimpa saudara- saudara kita di Donggala dan Kota Palu, menjadi duka bagi kami para pemuda-pemuda di Provinsi Gorontalo," ujar Ketua Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) Provinsi Gorontalo, Maman Dzakaria, Rabu (3/10).
Spontanitas Gerakan solidaritas para pemuda lintas Organisasi terang Maman terdiri dari Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII), DPD KNPI Kota Gorontalo, MASICA ICMI, Himpunan Mahasiswa Islam dan Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) Provinsi Gorontalo.
"Bantuan tidak saja datang dari anggota Organisasi, tapi juga dari masyarakat umum, baik itu yang diantarkan langsung ke posko maupun kami jemput," terangnya.
Alhamdulillah, kata Maman, Ketua Yayasan IKA SMANSA 89, Husain Aldjufri mensuport gerakan pengumpulan bantuan, dengan menitipkan bantuan organisasi ke Aliansi lintas organisasi.
Sementara itu, Kepala Posko Aliansi Lintas Organisasi, Kamal Dali menambahkan, pengumpulan bantuan akan terus dilakukan, "saat ini telah hari ke tiga kita membuka posko, antusias publik untuk menyumbangkan cukup luar biasa, dibuktikan dengan jumlah bantuan yang terus bertambah, yang berasal dari personal maupun kelembagaan,"jelas Kamal.
Untuk pendistribusian bantuan nanti, lanjut Kamal, akan didistribusikan bila sudah memenuhi target dengan terus melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait.
"Pihak Pemerintah Daerah, KOREM 133 Nani Wartabone, dan juga POLDA Gorontalo demi kelancaran pendistribusian," tandasnya.
Seperti diketahui, gempa dan tsunami dahsyat yang menghantam Palu dan Donggala di provinsi Sulawesi Tengah pada Jumat (28/9) lalu tersebut, dari data yang dihimpun hingga Rabu (3/10) telah menewaskan lebih dari 1.407 Orang. Selain itu, ada 2.549 orang yang mengalami luka berat. 113 orang dinyatakan hilang, serta ada 152 orang yang masih tertimbun reruntuhan, dan 65.733 rumah rusak berat. Tercatat 70.821 warga yang terdampak gempa dan tsunami mengungsi di 141 titik.(bh/shs) |