Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Politik    
Kasus BLBI
Gerakan HMS: Solusi Bijak Penyelesaian Kasus BLBI
Sunday 23 Nov 2014 20:02:34
 

HMS Hadinegoro, Sekjen Asosiasi Pembayar Pajak Indonesia dan Ketua Gerakan HMS disaat merayakan Ultah ke 62 Th, serta memberikan kado untuk negeri; pembentukkan Grup Musik
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Konsistensi Gerakan Hidupkan Masyarakat Sejahtera (Gerakan HMS) selain merayakan hari ulang tahun H.M Sasmito Hadinegoro selaku Ketua Umum Gerakan HMS juga memberikan warisan, yaitu pembentukan grup musik perjuangan 'The HMS' dan 2 buah ambulance gratis' Bhakti untuk Negeri bagi kesejahteraan masyarakat dari sektor kesehatan, serta santunan untuk 62 orang anak yatim, Sabtu (22/11).

The HMS terdiri dari 3 orang kader yaitu Harjuno Wiwoho, S..H, Bona Paputungan dan Diego D.Z yang telah merilis beberapa lagu seperti "Belum Merdeka", "Andai Aku Jadi Gayus", "Terjerat Hutang Abadi" dan lagu "Trio Big Fish". Harjuno selain sebagai Sekretaris Jenderal HMS, ia juga berprofesi pengusaha.

Anggota grup lainnya adalah Bona Paputungan, poopular melalui single, "Andai aku jadi gayus". Lagu tersebut diunggah di youtube yang bersamaan dengan peristiwa menghebohkan penangkapan pegawai pajak bernama Gayus Tambunan, terdakwa kasus kopursi serta dijatuhi hukuman 30 tahun penjara. Kini gayus mendekam di rutan Sukamiskin.

Gerakan HMS termasuk dalam gerakan yang satu-satunya organisasi yang konsisten dan 'tidak pernah terbeli' mengawal kasus tindak pidana korupsi di Indonesia.

Anggota group HMS yang terakhir adalah Diego DZ, termasuk Seniman Balada lintas generasi dan pernah bergabung sebagai gitaris pengiring artis yang terkenal kristis dan berani yaitu Iwan Fals.

Adapun ungkapan syair yang dikemas dalam lagu "hutang abadi" didasari realisasi kondisi beban obligasi (OR) perbankan yang diterbitkan pada tahun 1998 sebesar 640 trilyun rupia. Kini telah berkembang dan menggoroti pohon perekonomian Indonesia. Pada era Soeharto, hutang BLBI sebesar Rp. 130 triliun, meningkat Rp 210 triliun lalu di masa Habibie dan era Megawati membengkak menjadi Rp 640 trilyun, tak kurang lebih dari sepuluh tahun terakhir pemerintah dipaksa mengalokasi dana sebesar Rp 640 trilyun dalam APBN guna membayar bunga OR tersebut. Ke depan jika pemerintah melakukan resechedulle maka jumlah OR Rp 640 triliun tersebut akan membengkak pada tahun 2033 menjadi Rp. 3.000 triliun.

OR adalah surat hutang yang diterbitkan pemerintah, sehubungan dengan program Rekapitalisasi perbankan saat krisis finansial 1997 - 1998 silam. Perbankan nasional termasuk Bank Mandiri, BNI, BRI, dan BRI serta BTN yang kala itu diurus BPPN menerima injeksi obligasi rekap suntikan modal hingga Rp. 640 triliun. Dana tersebut dikucurkan guna 'mengganjal buku' neraca keuangan bank yang kekurangan modal, efek dari krisis.

Ironisnya disaat perbankan nasional pada kondisi keuangan sudah sehat dan meraih laba besar hingga kini mereka tetap menikmati membayar bunga OR Rp 60 Triliun pertahun. Kini langkah selanjutnya bergantung pada pemerintahan Jokowi, akankah mengambil langkah dan tindakan yang berupaya mengungkap takbir BLBI Gate, yang telah menyengsarakan rakyat tersebut atau tidak.

Album bertajuk syair; Koruptor koruptor kakap, alhasil yang isinya sepuluh (10) lagu tersebut dan dapat meraup 10 ribu keping CD dan laku keras. Padahal baru diluncurkan akhir september 2014 lalu.

Menelisik antusiasme publik yang sarat menyukai, The HMS pun (Bona-Hardjuno-Diego) pun berencana mencetak 50 ribu keping dan tetap mengusung lagu “Jerat Hutang Abadi” sebagai Hits-nya.

“Kami berharap Jokowi bisa membawa rakyatnya dari Jerat Hutang Abadi, akibat Mega skandal BLBI yang hingga kini dibiarkan berlarut-larut," pungkas Mas Hardjuno, mengutarakan kepada pewarta BeritaHUKUM saat ditemui, dan ia mempersembahkan lagu tersebut untuk pemerintahan baru yang dipimpin oleh Presiden Jokowi.(bhc/mnd)



 
   Berita Terkait > Kasus BLBI
 
  Mega Skandal Korupsi Perbankan di Vietnam Mirip Kasus BLBI di Indonesia
  Bukan Isapan Jempol, Ketua TUN MA Buktikan Tekad Bantu Kembalikan 2 Triliun Dana BLBI
  Ketua Kamar TUN: Pengadilan Jangan Cari-cari Kesalahan Satgas BLBI
  Pernyataan Hakim Agung Yulius jadi Penunjuk Arah Kerja Satgas BLBI dan Pansus DPD
  Satgas BLBI Harus Tagih Dana BLBI Rp110,4 Triliun
 
ads1

  Berita Utama
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

 

ads2

  Berita Terkini
 
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2