JAKARTA, Berita HUKUM - Pada hari Senin siang (14/9) di halaman gedung KPK berlangsung aksi perlawanan terhadap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam bentuk memberikan Ruwatan dan untuk mempagari secara metafisik, supaya KPK tidak disusupi oleh iblis syaitan dan roh halus. Begitulah yang dilakukan dan dipertegas oleh Koordinator Aksi di lokasi, Ki Enyang Suwe.
Aksi yang menamakan dengan, Gerakan Dukun Penyelamat (Dupa) KPK inipun menyambangi gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sekitar pukul 11.30 WIB siang hari, "Iblis, Setan, dan Roh Halus layaknya Vampire-vampir penghisap uang rakyat, yang saat ini para penegak hukum konsen mengurai kasus pembelian RS Sumber Waras yang disinyalir pembelian rumah sakit tersebut terdapat tindak pidana korupsi, yang merugikan uang negara ratusan milyar rupiah," ujar Koordinator Aksi, Ki Enyang Suwe.
"Kita mau ruwat, supaya kekuatan itu tidak mengganggu KPK, agar KPK berani melawan Naga-naga sesat yang menghancurkan republik ini, dan naga yang membentengi Ahok," tegasnya, Senin (14/9).
Uniknya, Gerakan Dukun Penyelamat (Dupa) KPK beranggapan, KPK saat ini telah dilemahkan oleh koruptor dan para mafia hukum yang menjelma menjadi roh halus ganas penghisap uang rakyat, yang mereka konotasikan " Vampire".
Selain itu, "Penindasan terhadap masyarakat miskin Jakarta yang mengatasnamakan demi pembangunan dan kepentingan umum, penggusuran yang tidak berprikemanusiaan terus menyerang mereka," tambah Ki Enyang Suwe.
Adapun koordinator aksi Dukun Penyelamat (DUPA) KPK pada saat di halaman gedung KPK pun, mengutarakan pernyataan sikapnya, adalah:
1. BPK RI dan KPK harus Transparan terkait kasus pembelian RS. Sumber Waras.
2. KPK segera usut tuntas Kasus Korupsi Pembelian RS. Sumber Waras.
3. KPK segera periksa Basuki Tjahya Purnama (Ahok) Gubernur Jakarta atas keterlibatannya didalam pembelian RS. Sumber Waras.
Selanjutnya, dari pantauan pewarta BeritaHUKUM.com, selepas melakukan ritual dan ruwatan dengan membakar menyan dan beberapa sesajian di halaman KPK, perwakilan dari DUPA KPK lalu memberikan kalung bawang putih sebagai simbol penangkal "vampir" kepada pewakilan petugas / karyawan KPK.(bh/mnd)
|