TARAKAN, Berita HUKUM - Gempa tektonik dengan kekuatan 6,1 Skala Richter (SR) pada, Senin (21/12) sekitar pukul 02.47.37 Wita menguncang wilayah Tarakan, Nunukan dan Tanjung Ibu, kota Kalimanan Utara (Kaltara). Gempa dengan kekuatan yang cukup kencang sekejap membuat panik warga yang terlelap dalam tidurnya, mereka berhamburan lari ke jalanan untuk menyelamatkan diri, gemba juga membuat beberapa bangunan di kota tarakan rubuh seketika.
Menurut Kepala Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Dr Daryono SSi MSi, berdasarkan analisis data gempa bumi BMKG, pusat gempa yang berkekuatan 6,1 SR yang menguncang Tarakan, Nunukan dan Tanjung Selor dengan kedalaman 10 KM yang terletak pada koordinat 3,61 LU dan 117,67 bujur timur, tepatnya pada jarak 29 Km arah timur laut Tarakan.
“Guncangan gempa kekuatan 6,1 SR dirasakan di Tarakan, Nunukan, Tanjung Selor, semenjak gempa pertama terjadi pada pukul 02.47 Wita hingga pukul 06.30 Wita tadi, sudah terjadi 15 kali gempa susulan," ujar Daryono.
Dijelaskan Daryono bahwa, gempa bumi di Tarakan merupakan aktivitas gempa bumi kerak dangkal (shallow crustal earthquake), jenis interplate dengan hiposenter dangkal akibat sesar aktif, sehingga sangat relevan jika hasil analisis mekanisme sumber gempa bumi ini merupakan patahan mendatar (strike slip fault), kondisi tektonik di bagian timur Pulau Kalimantan memang cukup kompleks, sehingga zona ini merupakan kawasan paling rawan gempa bumi di Kalimantan, ujar Daryono.
Daryono juga mengatakan bahwa, kerawanan di zona ini selain disebabkan struktur geologi sesar turun dan beberapa struktur sesar mendatar. Misalnya, zona Nunukan-Tarakan dan sekitarnya secara tektonik diapit oleh tiga sesar mendatar. Di sebelah selatan terdapat dua sesar yang berarah barat daya-tenggara, yaitu Zona Sesar Mangkalihat (Mangkalihat Fault Zone) dan Zona Sesar Maratua (Maratua Fault Zone), terang Darsono.
“Zona Sesar Mangkalihat merupakan sesar kelanjutan dari sesar Palu-Koro yang melintas dekat kota Tanjung Redeb, keberadan zona Sesar Maratua juga tak kalah penting untuk diperhatikan karena ujung sesar ini terletak di lautan yang lokasinya berdekatan dengan kota Tanjung Selor,” ujar Daryono.
Ditambahkan bahwa di sebelah utara Pulau Tarakan juga terdapat Sesar Sempurna (Sempurna Fault Zone), yang melintas dari Laut Sulawesi hingga Sabah Malaysia dan melintasi kawasan yang berdekatan dengan Pulau Sebatik namun demikian hingga saat ini kita belum dapat memastikan struktur sesar yang membangkitkan gempa ini, tegas daryono.
“Olah karenanya gempa bumi yang terjadi ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami dan bagi warga yang berada di pesisir diimbau tenang,” pungkas Darsono.(bhgaj) |