SUMBER GAMBAR,REUTERS
Keterangan gambar,
Para warga Provinsi British Columbia, Kanada, berendam untuk menyejukkan tubuh di tengah gelombang panas.
Di Vancouver saja, gelombang panas diyakini menjadi faktor penentu kematian 65 orang sejak Jumat (25/6).
"Saya sudah menjadi polisi selama 15 tahun dan saya belum pernah mengalami jumlah kematian mendadak dalam kurun waktu yang singkat," kata Sersan Polisi Steve Addison.
Menurutnya, beberapa orang tiba di rumah saudara dan "menemukan [saudara] mereka sudah meninggal".
Penduduk desa Lytton, sekitar 250 kilometer sebelah timur Vancouver, mengalami suhu 49,6 derajat Celcius.
Meghan Fandrich, salah satu warga, mengaku "hampir mustahil" pergi ke luar rumah.
"[Panasnya] tidak bisa ditolerir. Kami berupaya berada di dalam ruangan selama mungkin. Kami terbiasa dengan panas dan panas yang kering, namun 30 [derajat celcius] jauh berbeda dari 47," tuturnya kepada harian Globe & Mail.
Banyak keluarga di Provinsi British Columbia tidak punya AC karena musim kemarau di sana tidak terlalu panas.
Seorang warga Vancouver mengungkap kepada kantor berita AFP bahwa hotel-hotel tampak sudah penuh karena masyarakat berbondong-bondong ke sana demi AC.
"Saya tidak pernah melihat keadaan seperti ini. Saya harap jangan ada lagi yang begini.
Tubuh kita akan berupaya menjaga suhu baku sekitar 37,5 derakat Celcius, terlepas apakah itu dalam kondisi badai salju atau gelombang panas.
Namun, selagi suhu luar semakin panas, tubuh bekerja keras untuk menurunkan temperatur.
Tubuh kemudian membuka lebih banyak pembuluh darah dekat kulit untuk melepas panas di sekujur badan sehingga badan mulai berkeringat.
Ketika keringat menguap, suhu panas dari kulit akan terlepas.
Kapan cuaca panas menjadi masalah?
Cuaca panas sejatinya menaruh tekanan pada tubuh-semakin tinggi suhunya, semakin besar tekanannya.
Pembuluh darah yang terbuka membuat tekanan darah menurun dan jantung bekerja lebih keras serta memompa lebih cepat guna mengalirkan darah di sekujur tubuh.
Hal ini menimbulkan beragam gejala, seperti gatal-gatal pada kulit atau kaki membengkak karena pembuluh darah ada yang bocor.
Jika tekanan turun terlalu rendah, jumlah darah ke organ-organ tubuh yang memerlukannya tidak cukup sehingga risiko serangan jantung meningkat.
Pada saat bersamaan, berkeringat membuat tubuh kekurangan cairan, garam, dan keseimbangan keduanya pada tubuh.<
Gabungan berkeringat dan penurunan tekanan darah bisa menyebabkan keletihan akibat panas. Gejala-gejalanya mencakup pusing, pingsan, linglung, mual, keram otot, sakit kepala, keringat berlebihan, dan letih.
Apakah cuaca panas bisa membunuh manusia?
Sebagian besar individu yang meninggal menderita serangan jantung dan stroke yang disebabkan ketegangan karena tubuh mereka berupaya menjaga suhu tubuh stabil.
Bukti dari berbagai gelombang panas sebelumnya adalah peningkatan jumlah kematian bisa terjadi sangat cepat-yaitu dalam kurun 24 jam pertama sejak gelombang panas mulai melanda.
Pada 2003, gelombang panas di Eropa menyebabkan sekitar 70.000 orang meninggal dunia, menurut sejumlah estimasi.
Lantas apa langkah pencegahannya?
Cukup sederhana-sejukkan tubuh dan minum air secara cukup.<
Pertimbangkan aktivitas yang bisa dilakukan di tengah cuaca panas.
Apakah olahraga bisa ditunda sampai panas mereda?.(BBC/bh/sya)