JAKARTA, Berita HUKUM - Mantan Menteri Keuangan, Fuad Bawazier hadir dalam Deklarasi Nasionalisasi Migas di Tugu Proklamasi Jakarta Pusat Senin (18/3) dalam acara HUT satu Dasarwarsa FSPPB.
Dalam orasinya di depan ribuan aktivis dan BEM Mahasiswa se-Jakarta dan Federasi Pekerja Migas Indonesia, Fuad Bawazier mengatakan orang yang punya Iman akan merebut kembali kekayaan alam Nusantara untuk kepentingan rakyat, sebagaimana amanah UUD 1945 pasal 33.
Kedaulatan hanya ada di tangan rakyat, bukan hanya pekerja Pertamina saja, ada karyawan Chevron, ada karyawan Total, ada Habib, ada ratusan Mahasiswa dari seluruh Indonesia saat ini berkumpul di sini.
"Dan hanya mereka orang yang melacurkan diri serta kekuasaan, kepada pengusaha atau pihak asing mereka menjual harga diri," ujar Fuad.
Jika Pertamina ingin dihancurkan sekarang, mudah sogok saja pejabatnya, maka mereka pihak asing akan mendapatkan keuntungan yang bersih, bila Belanda dulu merampok, namun masih mengeluarkan lagi uang untuk biaya keamanan, sekarang tidak, mereka tidak perlu perang dan keluarkan uang keamanan, cukup suap saja pejabat kita saat ini.
"Saat ini bangsa kita tidak berdaulat lagi, pihak asing berani mengancam pemerintah, bila diturunkan jatah pembagian aset di pengelolaan Migas asing, dan pemerintah dalam hal ini pertamina dinaikkan, maka akan diancam pihak asing dan akan digugat ke pengadilan Internasional. Penguasa kita saat ini ketakutan," kata Fuad Bawazier.
Saya inginkan PT Inalum di Asahan Sumatera Utara, supaya perusahaan milik Jepang itu dikembalikan kepada Bangsa Indonesia, Nasionalisasi, maka bila Iman pejabat kita tidak ada, maka akan selalu ada transaksi uang suap kepada mereka.
"Saya sangat mendukung perjuangan pekerja pertamina untuk menghentikan proses pemiskinan bangsa Indonesia dari penjajahan pihak asing di sektor Migas dan Pertambangan," pungkas Fuad.
Selain Fuad Bawazeir, hadir dalam acara ini Sri Bintang Pamungkas, Ardhie Massardi, pengamat Perminyakan Kurtubi, Ugan Sugarda, dan Presiden KSPMI.(bhc/put) |