JAKARTA (BeritaHUKUM.com) - Menurut Calon gubernur DKI Jakarta dari jalur independen Faisal Basri, pemisahan gender kelamin dalam tranportasi umum bukanlah sebuah solusi.
“Misalnya ada kereta khusus wanita atau bus khusus wanita. Itu kan menggerbongkan perempuan, memarjinalkan kaum perempuan. Saya nggak setuju itu. Itu membatasi pergerakan mereka, harus lari-lari mengejar gerbong khusus tersebut. Atau bus khusus wanita, itu kan lama nunggunya. Solusinya nanti kita tambah frekuensi kereta atau jumlah busnya,” katanya saat menjadi pembicara pada pertemuan Kongres Wanita Indonesia (KOWANI), Selasa (3/7).
Untuk itu, Faisal berjanji menyediakan transportasi yang aman, nyaman, dan beradab bagi perempuan.
Faisal menambahkan, yang paling terpenting adalah, Jakarta harus berubah menjadi kota beradab sehingga hal tersebut bisa mengangkat harkat dan martabat wanita.
Tetapi bukan dengan cara memisah-misahkan angkutan umum bagi mereka tapi adab manusianya yang harus dibangun. Karena selama ini yang terjadi wanita merasa ketakutan jika dilecehkan saat naik angkutan umum.
“Di Dubai saja tidak ada pemisahan gerbong untuk perempuan atau laki-laki. Itu malah nyusahin perempuan sendiri. Percaya deh sama saya,” ungkap Faisal
Untuk itu, Faisal menyarankan, agar para perempuan untuk bersama-sama membangun keadaban agar tidak menjadi korban.
Sementara itu, Ketua Umum Kowani berharap bahwa cagub dan cawagub yang berinteraksi secara langsung dengan perempuan mengatakan, membutuhkan pemimpin yang peduli terhadap peningkatan ekonomi rakyat. Mereka harus dapat memberikan bukti bukan janji belaka.(tnc/bie) |