PALEMBANG, Berita HUKUM - Wakil Ketua DPR RI Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, Fahri Hamzah menegaskan, pemuda merupakan aktor sejarah yang penting bagi perjalanan suatu bangsa, khususnya Bangsa Indonesia. Untuk itu, pemuda jangan sampai melupakan sejarah perjalanan bangsa, agar memiliki perspektif untuk masa depan.
Demikian ditegaskannya usai membawakan orasi dalam acara Mimbar Kebangsaan, yang bertemakan Pemuda dan Bangsa yang Besar, di Aula KPA, Politeknik Negeri Sriwijaya, Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (5/4). Hadir dalam acara ini juga, Direktur Politeknik Negeri Sriwijaya, Ahmad Taqwa.
"Jika saya diundang oleh mahasiswa dan organisasi kepemudaan, maka kita mengangkat tema tentang sejarah, karena sejarah itu penting untuk mereka. Setiap anak muda itu harus mempunyai perspektif tentang masa depan, tapi di satu sisi juga harus punya refleksi masa lalu. Karena mereka berada di usia pertengahan," kata Fahri.
Politisi F-PKS itu menambahkan, dalam diri pemuda juga harus ditanamkan, akan dibawa kemana perjalanan hidupnya. Sehingga, ketika para pemuda sudah mengetahui sejarah dan perspektif masa depan, maka lengkaplah narasi pengetahuan mereka.
"Sehingga mereka tahu, darimana mereka datang, dan akan kemana mereka pergi," imbuhnya.
Fahri menemukan sebuah persepsi, ketika pemuda belum percaya diri untuk tampil, hal itu diakibatkan kurangnya frekuensi membaca. Ia menilai, dalam usia muda mereka, tidak perlu khawatir jika berbuat salah, karena mereka berada pada usia sedang belajar.
"Karena itu, kepercayaan mereka harus muncul, sehingga mereka dapat tampil menjadi pemimpin pada saat ini, atau persiapan diri untuk menjadi pemimpin di masa mendatang," pesan politisi asal dapil Nusa Tenggara Barat itu yang pada Pemilu 2014 yang lalu memperoleh jumlah suara terbanyak dalam partai PKS.
Untuk menjadi pemimpin, Fahri mengingatkan kepada generasi muda untuk sering berlatih. Ia juga merasa bangga, karena ia telah menjadi persiapan bagi generasi muda saat ini, untuk menghadapi masa depan.
"Yang kita lakukan hari adalah sebagai sarana latihan, dan mereka sedang berada dalam proses latihan. Kita senang menjadi bagian dari persiapan mereka. Harus terus dipersiapkan, supaya mereka tetap punya kesadaran bahwa mereka bagian dari kita. Namun karena mereka memang belum waktunya," ujar Fahri.
Dalam kesempatan ini, Fahri juga menceritakan berbagai kisah heroik peran pemuda di masa terdahulu.
Sementara, Presiden Mahasiswa Politeknik Negeri Sriwijaya, Trisman Saputra mengatakan, Indonesia tidak hanya membutuhkan orang-orang yang pintar dan cerdas, tapi membutuhkan pemuda yang peduli dan mau memperbaiki Tanah Air.
"Tidak hanya dibutuhkan kepandaian, juara, tapi orang-orang yang bisa mengelola kekayaan Bangsa Indonesia, untuk kepentingan seluruh rakyat Indonesia," kata Trisman.
Ia berharap, Fahri dapat memberikan sedikit curahan hati, pengalaman dari aktivis mahasiswa, hingga sekarang menjadi anggota Dewan. Ia berharap, banyak pengalaman yang dapat mencerahkan para mahasiswa, baik pengalaman manis atau kurang baik.
"Kami membutuhkan nasihat, sehingga kami bukan hanya bisa menerima kebaikan negeri, tapi kami bisa membalas kebaikan negeri ini. Kedepannya kami para mahasiswa dapat mengantisipasi dan menjalankan roda pemerintahan negeri ini," harap Trisman.
Sementara Ketua Pelaksana Acara, Denny Trisna Jaya berharap, udah-mudahan acara ini dapat menjadi ajang belajar bagi seluruh peserta, sehingga nantinya generasi muda menjadi manusia yang baik.
Selama di Palembang, Fahri juga membawakan orasi kebangsaan dalam acara Milad KAMMI ke 18 dan Temu Tokoh Nasional di Auditorium Graha Bina Praja Sumatera Selatan. Dalam acara bertema Mencari Pahlawan Muda, Menyongsong Kejayaan Indonesia 2045 itu, hadir juga Wakil Gubernur Sumatera Selatan, Ishak Mekki.(sf/dpr/bh/sya) |