MEDAN, Berita HUKUM - Forum Pemerhati Pilkada Sumatera Utara (FPP Sumut ) mempertanyakan alat peraga kampanye yang dipasang KPU Sumut mengapa hanya pasangan Djarot - Sihar yang ada photonya sementara pasangan Edy - Musa tidak ada photonya. Hal demikian dipandang sebagai tindakan tidak fair, tidak adil dan menunjukan keberpihakan penyelenggara kepada salah satu pasangan.
Demikian disampaikan Ilham Siregar Koordinator FPP Sumut saat memyampaikam temuan timnya di lapangan kepada para wartawan di Medan, Rabu (9/5).
FPP Sumut meminta pihak penyelenggara dan pengawas pemilu untuk meneliti persoalan tersebut. Jika pemasangan itu secara sengaja dilakukan oleh KPU Sumut tanpa koordinasi dengan pihak tim kampanye nomor urut 1, maka KPU Sumut bisa digugat ke DKPP dan minta diberhentikan dengan tidak hormat.
"Apapun yang kini kita temukan di lapangan jelas merupakan kelalaian. Silakan Anda lihat, ada dua gambar dipasang berdampingan, yang satu hanya bergambar nomor saja, sementara satunya ada photo pasangan. Anak kecil saja tahu itu tidak fair, seharusnya tim sosialisasi mengkajinya," ujarnya.
FPP Sumut meminta KPU menghentikan pemasangan APK yang hanya menguntungkan satu pihak saja tersebut. FPP meminta KPU Sumut untuk menarik APK tersebut dan menggantinya dengan materi sosialisasi yang adil, seimbang, mendidik dengan tujuan mengenalkan semua pasangan calon.
"Kalau penyelenggara mau partisipasi di pilgubsu meningkat, kerjalah yang benar dan profesional," pungkasnya.(bh/as)
|