Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Politik    
Pemilu
Eks Napiter Sofyan Tsauri Ingatkan Pentingnya Jaga Kedamaian Jelang Pemilu 2019
2019-02-14 16:37:24
 

Eks Napiter Muhammad Sofyan alias Sofyan Tsauri, saat menerima kunjungan perwakilan Badan Intelijen dan Keamanan (Baintelkam) Mabes Polri di kediamannya, Cileungsi, Bogor, Jawa Barat, Kamis (14/2).(Foto: BH /mos)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Kedamaian di Indonesia terutama dalam masa jelang Pemilihan Umum 2019, merupakan sebuah hal yang mendasar untuk dijaga dan diperhatikan oleh seluruh elemen masyarakat. Sebab, dengan begitu peluang untuk merusak negara dan persatuan bangsa oleh pihak-pihak yang berkepentingan, termasuk dari para teroris, bisa diminimalisir.

Ha itu disampaikan mantan anggota Polri yang juga merupakan mantan narapidana terorisme (napiter), Muhammad Sofyan alias Sofyan Tsauri, saat menerima kunjungan perwakilan Badan Intelijen dan Keamanan (Baintelkam) Mabes Polri di kediamannya, Cileungsi, Bogor, Jawa Barat, Kamis (14/2).

"Pemilu damai ini ibarat harga mati buat kita, kenapa harus begitu? Karena kalau kacau dan gagal maka akan terjadi chaos (kerusuhan) dan itu akan menjadi kesempatan bagi para orang-orang (teroris/napiter) yang belum terintegrasi, belum terehabilitasi kembali pada NKRI, dia akan menggunakan momentum ini sebagai semacam pemantik konflik," ujar Sofyan.

Sofyan menyebutkan, jika ketika pemilu terjadi kerusuhan dan kesempatan itu dimanfaatkan para pelaku teror, medan perang seperti yang sempat terjadi di Suriah diyakini berpindah ke Indonesia. Karena itu dirinya mengajak seluruh elemen masyarakat tak terkecuali eks napiter yang telah kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi, bersama-sama aparat pemerintah khususnya Polri dan TNI, menjaga kelancaran dan kesuksesan Pemilu 2019.

"Harus sukses dan lancar juga agar pemilu menghasilkan pemimpin dan wakil rakyat yang baik demi mewujudkan Indonesia yang lebih maju, bermartabat dan berdaulat," jelasnya.

Adapun salah satu cara mendukung pemilu damai, menurut Sofyan ialah dengan memerangi produksi dan penyebaran hoaks. Ia meminta masyarakat mengedepankan akal sehat dan memilah setiap informasi yang diterima, agar tak menjadi korban informasi bohong tersebut.

"Saya juga mengajak masyarakat menolak segala bentuk hoaks dan segala pemahaman ekstrem lainnya. Mari kita pelihara perdamaian dan persaudaraan dalam bingkai NKRI yang berdasarkan Pancasila, UUD 1945 dan Bhinneka Tunggal Ika," ucap pria yang kini berjualan bubur ayam itu.

Sementara, perwakilan Baintelkam Mabes Polri AKBP Syuhaimi, berharap Sofyan bisa menjadi duta kambtimas, mengingat ketokohannya. Setidaknya di lingkungan eks napiter yang telah kembali kepada NKRI. Hal ini penting, sebab semasa pemilu suhu politik dan potensi gesekan di masyarakat cenderung meningkat.

"Kami harapkan Pak Sofyan yang merupakan tokoh yang pernah bergabung bersama ikhwan (jihadis) di beberapa peristiwa, kita harapkan bisa jadi duta dan mitra kamtibmas untuk menyampaikan ke masyarakat banyak," kata Syuhaimi.

Selain silaturahmi dan mempererat hubungan yang telah berjalan, kehadiran Polri juga dalam rangka memberikan bantuan kepada Sofyan. Bantuan sejumlah uang ini diharapkan mampu membantu perkembangan usaha bubur ayam Sofyan, sehingga meringankan beban perekonomian keluarga pria yang pernah berdinas di Polresta Depok itu.

"Semoga Allah membalas kebaikan Pak Syuhaimi dan tim Baintelkam Mabes Polri, kami ucapkan terimakasih selama ini atas kontribusinya bagi kami eks napiter," pungkas Sofyan.(bh/mos)



 
   Berita Terkait > Pemilu
 
  Usai Gugat ke MK, Mahfud MD dan Ari Yusuf Amir Adakan Pertemuan di Rumah Ketua MA?
  PKB soal AHY Sebut Hancur di Koalisi Anies: Salah Analisa, Kaget Masuk Kabinet
  Daftar Lengkap Perolehan Suara Partai Politik Pemilu 2024, Dan 10 Partai Tidak Lolos ke Senayan
  DPD RI Sepakat Bentuk Pansus Dugaan Kecurangan Pemilu 2024
  Nyaris Duel, Deddy Sitorus PDIP dan Noel Prabowo Mania saat Debat di TV Bahas Pemilu
 
ads1

  Berita Utama
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

 

ads2

  Berita Terkini
 
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2