Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Opini Hukum    
Pemimpin
Efektif, Resonan, Berpengaruh
2020-08-10 14:59:27
 

Big Banner foto dukungan warga Bogor kepada Muhammad Rizieq Shihab di persimpang jalan depan pintu masuk Taman Safari, Jl. Raya Puncak, Bogor, Jawa Barat.(Foto: BH /sya)
 
Oleh: Legisan S. Samtafsir

FOTO DI atas ini mengandung makna yang luar biasa. Uupss...., saya tidak sedang berbicara mengenai HRS. Saya bicara mengenai seorang leader. Foto ini berbicara tentang efektivitas, resonansi dan influence. Ketiganya lengkap pada HRS. Jarang sekali pemimpin sampai begitu powerfull.

Bisa dibayangkan, jauhnya jarak beliau dengan para pengikutnya, 7.911 km, 9 jam dengan pesawat, tapi pengaruh beliau tak berkurang. Satu posternya dibakar seribu poster baru diberdirikan oleh pengikutnya.

Di tengah tekanan penguasa, di tengah fitnah yang terus disebarkan, di tengah impitan kesulitan krisis, tapi soliditas konstituennya semakin kuat. Gerakan amar makruf nahi mungkar-nya enggak berkurang; gerakan dakwahnya terus berjalan; aktivitas bantuan sosialnya terus mengalir. Lihat... efektif sekali.

Apakah konstituennya minta gaji? TIDAK.
Apakah pengikutnya minta jabatan? TIDAK.
Apakah pengikutnya minta harta, pangkat, rumah, mobil, uang? TIDAK.

Ini tuntunan sekaligus tontonan yang menarik, yang membuat kita semua bisa belajar, siapa sebenarnya leader itu.

Di sisi lain....
Banyak pemimpin mengeluh; anak buahnya brengsek, lamban, enggak punya aura krisis, enggak berprestasi, korupsi lagi. Padahal... padahal gaji besar, fasilitas mewah, prestise tinggi, status sosial terhormat.

Sang pemimpin terus mengeluh, menyalahkan sana sini, faktor global, eksternal, mengancam segera reshuffle, dan seabrek kekecewaan lain divideokan dan diunggah untuk publik.

Saya katakan, yang seperti itu bukan pemimpin, tapi pimpinan alias boneka. Dia penguasa tapi tidak berkuasa; ia leader tapi tidak leading; ia ruler tapi tidak ruling; ia pemerintah tapi tak kuat untuk memerintah.

Jadi siapa sebenarnya leader itu?
Jawab saya, 'dia yang punya kekuatan influence, dia yang punya resonansi dan dia yang efektif, dia yang punya ikatan hati, moral dan spiritual dengan konstituennya, dia yang benar-benar bertindak 'very low cost high impact'.

Dan akhirnya saya mengerti bahwa 'Leadership adalah hubungan'.

Seharusnya para pemimpin atau juga pimpinan di mana saja, bisa belajar dari foto tersebut.

Selamat belajar jadi pemimpin.

Terimakasih HRS...

Penulis adalah seorang motivator.(RMOL/bh/sya)




 
   Berita Terkait >
 
 
 
ads1

  Berita Utama
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

 

ads2

  Berita Terkini
 
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2