Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Internasional    
Perancis
Dua Pelaku Tewasnya Tiga Pegiat Kurdi Berhasil Ditangkap
Sunday 20 Jan 2013 10:14:29
 

Sakine Cansiz, Fidan Dogan, dan Leyla Soylemez yang ditemukan dengan luka di kepala.(Foto: Ist)
 
PERANCIS, Berita HUKUM - Pihak berwenang Perancis telah menangkap dua orang sehubungan dengan tewasnya tiga pegiat Kurdi yang ditembak di Paris, Sabtu (19/1).

Menurut sumber yang tidak disebutkan namanya, kedua pria tersebut kini sedang menjalani pemeriksaan.

Tiga perempuan pegiat Kurdi -Sakine Cansiz, Fidan Dogan dan Leyla Soylemez, ditembak di bagian kepala Kamis (10/01) sepekan sebelumnya.

Mingguan Le Point melaporkan salah seorang pria yang ditangkap adalah orang yang terakhir kali melihat ketiga korban pembunuhan tersebut.

Sedangkan seorang lagi adalah supir dari salah seorang korban.

Jenazah ketiga pegiat dengan luka tembak di kepala, ditemukan di sebuah kantor yayasan di Paris yang mempunyai hubungan dengan kelompok pemberontak Partai Pekerja Kurdi, PKK Dimakamkan di Diyarbakir

Pembunuhan ini sempat memicu unjuk rasa di Paris untuk menuntut penyelidikan tuntas.

Jenazah mereka sudah dibawa ke Diyarbakir, Turki tenggara, Rabu malam (16/01) dengan sambutan ribuan warga Kurdi untuk dimakamkan di kota yang sering disebut sebagai ibukota Kurdi itu.

PKK melancarkan upaya untuk memisahkan diri dari Turki dan sejak tahun 1984 menggunakan perlawanan bersenjata guna mencapai tujuannya.

Perdana Menteri Turki, Recep Tayyip Erdogan, sudah menyatakan pembunuhan itu sebagai upaya untuk mensabotase proses perundingan antara pemerintah dan PKK.

Bagaimanapun dia menambahkan pemerintahnya akan meneruskan operasi menghadapi PKK sampai kelompok militan itu melucuti senjatanya.

Sebelumnya, Aparat keamanan Turki sudah diminta bersiaga menghadapi kemungkinan unjuk rasa dari warga Kurdi setelah pemakaman berlangsung.

Hari Rabu, pesawat tempur Turki dilaporkan menyerang sasaran-sasaran di Irak utara yang merupakan serangan hari ketiga berturut-turut.

Sejak konflik marak tahun 1984, diperkirakan 40.000 orang tewas dan tahun lalu pertempuran berat marak yang dianggap paling parah.

Amerika Serikat dan Uni Eropa menganggapnya sebagai organisasi teroris karena melancarkan serangan atas pasukan keamanan dan pemerintah Turki.(dbs/bhc/rby)



 
   Berita Terkait > Perancis
 
  Sarkozy Resmi Diselidiki Aparat Prancis
  Perancis Selidiki Penikaman Tentara di Paris
  Usai Didemo, Perancis Malah Legalkan Pernikahan Sesama Jenis
  Dua Pelaku Tewasnya Tiga Pegiat Kurdi Berhasil Ditangkap
  Warga Prancis Protes Tolak Pernikahan Gay
 
ads1

  Berita Utama
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

 

ads2

  Berita Terkini
 
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2