IRAK, Berita HUKUM - Paling tidak 21 orang tewas karena dua bom yang menargetkan kantor-kantor dua partai politik Kurdi di Irak utara. Sumber pemerintahan mengatakan bom mobil meledak pada sebuah pos pemeriksaan di dekat markas Serikat Patriotik Kurdistan (PUK) dan Partai Komunis Kurdistan di Tuz Khurmatu.
Saat penduduk berkumpul di tempat kejadian, bom truk diledakkan, Senin 9 Juni.
Sehari sebelumnya, Minggu (8/6) paling tidak 17 orang tewas karena pemboman di kantor PUK dan gedung keamanan Kurdi di Jalawla.
Negara Islam di Irak dan Levant (ISIS) dilaporkan mengakui bertanggungjawab atas serangan hari Minggu dan Senin.
Kekerasan sektarian
Pemerintah Irak menyalahkan kelompok militan jihad, yang juga beroperasi di negara tetangga Suriah, atas peningkatan kekerasan sektarian.
Sekitar 800 warga Irak, termasuk 603 warga sipil, tewas karena serangan bulan Mei, menurut data PBB. Sementara tahun lalu jumlaj yang tewas mencapai 8.860 jiwa.
Hari Sabtu pekan lalu, orang-orang yang diduga anggota milisi ISIS menyandera ratusan orang di Universitas Anbar di Ramadi.
Mereka semua diperkirakan dibebaskan karena serangan pasukan keamanan, tetapi hari Senin pimpinan dewan provinsi Anbar, Sabah al-Karhout mengatakan kepada para wartawan 15 anggotanya masih hilang.
Sebagian wilayah Ramadi, yang merupakan ibukota provinsi Anbar, dan sebagian besar kota di dekatnya, Falluja, dikuasai ISIS dan sekutunya sejak akhir Desember.(BBC/bhc/sya) |