SURABAYA, Berita HUKUM - Sidang kasus pembunuhan divonis hukuman penjara selama 13 tahun pada Rasidi alias Jidi, Jum'at (21/6). Vonis ini lebih ringan dua tahun dari tuntutan 15 tahun yang diajukan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Eko Nugroho.
Jidi yang didakwa menghabisi nyawa Sadiyah, isterinya sendiri lalu memasukkannya ke dalam sumur tersebut. Jidi mengancam akan melakukan bunuh diri di penjara, jika tuntutan tersebut diloloskan hakim. Ancaman ini, dilontarkannya usai membacakan pledoi atau pembelaan di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya.
“Saya ini sudah sebatangkara, tidak punya siapa-siapa. Kalau saya dipenjara sampai 15 tahun, lebih baik saya mati saja. Saya akan bunuh diri,” ujarnya.
Menanggapi ancaman ini, Jaksa Penuntut Umum Eko Nugroho malah menantangnya. Ia menyatakan, tuntutan yang dituntutkan pada terdakwa, dianggapnya sudah cukup pantas bagi Jidi. “Dia itu kejam. Sebelum korban dibunuh, diketahui masih sempat hidup. Tapi oleh terdakwa langsung dihabisi. Coba saja kalau ia berani bunuh diri,” ujarnya.
Sementara itu, dalam pledoi yang dibacakan kuasa hukumnya, Jidi mengaku tidak memiliki niat untuk membunuh Sadiyah, yang tak lain adalah istrinya sendiri. Ia mengaku terpaksa melakukan hal tersebut, lantaran tindakan spontan yang tidak direncanakan.
Seperti diketahui, Jidi didakwa telah melakukan pembunuhan terhadap istrinya sendiri, Sadiyah pada akhir Desember 2012 lalu. Ia membunuh istrinya dengan cara dimasukkan ke dalam sumur, lantaran diduga cemburu mengetahui Sadiyah berselingkuh dengan pria lain.(sm/kjs/bhc/opn) |