Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
White Crime    
Kasus DPID
Dituding Terima Duit DPID, Ketua Fraksi PAN: Saya Tidak Kenal Haris Suharman
Wednesday 27 Mar 2013 16:37:36
 

Tjatur Sapto Edy, Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (FPAN).(Foto: BeritaHUKUM.com/din)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Tjatur Sapto Edy, Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (FPAN) sudah menjalani pemeriksaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dugaan korupsi Dana Penyesuaian Infrastruktur Daerah (DPID). Ia diperiksa sebagai saksi tersangka kasus ini yaitu Haris Suharman. Namun dihadapan penyidik ia mengaku tidak mengenal Haris.

Usai menjalani pemeriksaan KPK, Sapto Edy menjelaskan mengenai hal-hal yang ditanyakan oleh penyidik KPK. Salah satunya ditanya apakah dirinya mengenal Haris Suharman. "Saya ditanya, apakah saya kenal dengan HS (Haris Suharman?, saya jawab saya nggak kenal," katanya di gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Rabu (27/3).

Politisi PAN yang mengenakan kemeja batik berwarna cokelat ini juga membantah jika dalam mendelegasikan Wa Ode Nurhayati untuk melakukan koordinsi terkait kasus DPID. Wa Ode yang juga merupakan politisi PAN menerima suap dari Haris Suharman.

Ia menegaskan bahwa dirinya tidak pernah menerima uang dari Haris Suharman. "Tidak udah itu aja ya. Memang tidak ada," ujarnya, sambil menuju mobil Toyota Inova-nya yang berplat nomor B 1606 SKZ yang sudah menunggu di depan gedung KPK.

Bahkan, katanya, dirinya tidak pernah membahas proyek DPID dengan Wa Ode baik di luar maupun di dalam Partai. "Tidak ada. Saya cuma terima masukan saja dari penyidik,” ujarnya. Sebelumnya, KPK telah memanggil anggota DPR untuk diminta keterangan terkait kasus suap senilai Rp 6,7 miliar lebih itu.

Diantara anggota legislatif yang pernah dipanggil yakni mantan Pimpinan Banggar DPR RI, Olly Dondokambey, Mirwan Amir, Melchias Markus Mekeng, Wa Ode Nurhayati, Anis Matta dan Tamsil Linrung. Mereka mengungkapkan, setiap kali menjalani pemeriksaan, ditanya penyidik soal banyak hal menyangkut alokasi dan sistem DPID.

Dalam kasus ini, KPK menetapkan politisi Golkar Haris Surahman sebagai tersangka setelah divonisnya Wa Ode, dan kader Partai Golkar, Fahd. Mereka diduga terlibat dalam proyek DPID di tiga wilayah di Aceh, Bener Meriah, Pidie Jaya, dan Aceh Besar.

Selain itu, proyek ini juga telah menyeret nama Ketua DPR RI Marzuki Alie dan sejumlah Wakil Ketua DPR. Mereka diduga ikut menerima aliran dana DPID senilai Rp 300 miliar, namun mereka sering membantah tudingan ini.(bhc/din)



 
   Berita Terkait > Kasus DPID
 
  KPK Kembali Periksa Haris Andi Surahman
  Inkracht, KPK Eksekusi Wa Ode Nurhayati
  Anggota Komisi III Andi Anzar Penuhi Panggilan KPK
  Irgan Waketum Komisi IX DPR Dipanggil KPK
  Dituding Terima Duit DPID, Ketua Fraksi PAN: Saya Tidak Kenal Haris Suharman
 
ads1

  Berita Utama
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

 

ads2

  Berita Terkini
 
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2