JAKARTA, Berita HUKUM - Sekretaris Kabinet (Seskab) Dipo Alam membantah anggapan mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, bahwa Susilo Bambang Yudhoyono dalam posisinya sebagai Ketua Dewan Pembina partai itu menganggapnya sebagai bayi yang tak diinginkan (unwanted child).
“Presiden tetap sebagai bapak. Jadi saya kira tidak mungkin presiden punya sesuatu anggapan bahwa Bung Anas itu sebagai unwanted child. Apalagi abandond child, tidak sama sekali,” kata Dipo Alam di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Kamis (28/2).
Pernyataan Dipo Alam itu menanggapi pernyataan Anas Urbaningrum saat menyampaikan pernyataan pengunduran dirinya sebagai Ketua Umum Partai Demokrat, Minggu (23/2), yang mengatakan bahwa terpilihnya dirinya sebagai Ketua Umum Partai Demokrat dalam Kongres di Bandung pada 2010 sebagai bayi yang tak diinginkan. Pernyataan ini juga disampaikan Anas Urbaningrum dalam sejumlah kesempatan wawancara dengan media massa.
Seskab Dipo Alam meminta agar Anas lebih baik berkonsentrasi terhadap masalah hukum yang dihadapinya, terkait dengan penetapan dirinya sebagai tersangka kasus korupsi dalam kasus Hambalang. “Hadapilah masalah hukum dan masalah status tersangka, bukanlah the end of the world bagi dia (Anas),” ujar Dipo.
Dipo juga menolak tudingan Anas mengenai adanya konspirasi penetapan dirinya sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ia menunjuk pernyataan komisioner KPK Zulkarnaen bahwa proses di KPK merupakan masalah hukum, bukan politik.
“Saya kira Pak Zulkarnaen itu benar. Jadi, seperti yang lalu ada (tudingan) konspirasi zionis, bahwa ini konspirasi. Bahwa ini masalah hukum, bukan masalah politik, saya percayalah,” kata Dipo.
Dalam kesempatan itu Dipo yang juga merupakan alumni HMI mengajak seluruh anggota HMI dan para alumninya untuk tidak ikut campur soal kasus hukum Anas dan mengaitkannya pada persoalan politik. Dipo mengajak semua anggota dan alumni HMI untuk mensukseskan kongres yang akan berlangsung Maret mendatang.
“Saya mengharapkan mari tidak perlu bawa-bawa HMI dan pada anggota KAHMI juga tetap HMI adalah suatu lembaga yang independen, dan kami mendukung semua supaya sukses penyelenggaraan Kongres HMI 15 Maret mendatang. Saya percaya Anas juga menginginkan suksesnya Kongres HMI,” tukas Dipo.(es/skb/bhc/opn) |