JAKARTA, Berita HUKUM - Sekitar pukul 15:00 WIB, tersangka kasus suap Bantuan Sosial (Bansos) di Pemerintah Kota Bandung Toto Hutagalung keluar dari gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dengan mengenakan baju tahanan orange, pria yang sudah berkali-kali diperiksa penyidik KPK ini mengaku tidak tahu soal pemberian gratifikasi seks kepada hakim Setyabudi Tedjocahyono. Dan mengenai yang berkaitan langsung dengan Setyabudi sudah ia sampaikan kepada penyidik KPK.
"Saya enggak mengerti istilah itu (gratifikasi seks), yang jelas saya sudah sampaikan ke penyidik," katanya, Senin (24/6).
Saat dicecar beberapa pertanyaan oleh para wartawan, Toto tetap saja berkelit tentang dugaan adanya gratifikasi seks tersebut. Toto menjelaskan dirinya hanya kepanjangan dari hakim Setyabudi.
"Yang jelas saya hanya penyambung dari Setyabudi," ujarnya singkat.
Toto diperiksa selama lebih dari 3 jam oleh KPK. Dia datang sekitar pukul 12:00 WIB dan keluar pukul 15:00 WIB. Ia diperiksa karena diduga terlibat kasus korupsi Bantuan Sosial di Pemkot Bandung.
Seperti diketahui, kasus mencuat kala KPK melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) di PN Bandung beberapa waktu lalu. KPK berhasil menciduk Setyabudi kala bertransaksi suap-menyuap di kantornya. Suap itu diduga diberikan Toto agar terdakwa kasus Bansos bisa dihukum ringan. Sebab, Setyabudi lah yang menjadi hakim ketua dalam siding kasus itu.(bhc/opn) |