JAKARTA, Berita HUKUM - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) secara resmi telah mengajukan nama Menteri Keuangan (Menkeu) Agus Martowardojo sebagai calon tunggal Gubernur Bank Indonesia (BI) periode 2013 – 2018 mendatang. Surat usulan pencalonan Agus Martowardojo untuk menggantikan Darmin Nasution sebagai Gubernur BI itu bernomor R-07/Pres/02/2013 ini diterima oleh pimpinan DPR-RI pada Jumat (22/2) pukul 22:00 WIB.
Staf Khusus Presiden bidang Ekonomi dan Pembangunan, Firmanzah, menjelaskan keputusan Presiden SBY mencalonkan Agus Martowardojo sebagai Gubernur BI berdasarkan masukan, input dan usulan dari berbagai pihak, termasuk Menko Perekonomian Hatta Rajasa dan Wakil Presiden (Wapres) Boediono.
Firmanzah membeberkan sejumlah alasan terpilihnya nama Agus Martowardojo sebagai calon Gubernur BI yang diajukan Presiden SBY kepada DPR-RI. Pertama, Agus Martowardojo dinilai memiliki pengalaman yang cukup panjang dan kaya terkait industri perbankan dan keuangan di Indonesia.
“Pak Agus paham benar bagaimana industri perbankan dan keuangan itu dijalankan. Beberapa Gubernur Bank Sentral di sejumlah negara juga memiliki back ground pernah jadi bankir,” ungkap Firmanzah di Jakarta, Sabtu (23/2) siang.
Agus Marto telah lama berkecimpung di dunia perbankan. Sebelum ditunjuk sebagai Menteri Keuangan mpada 2010, Agus menjadi Direktur Utama Bank Mandiri sejak 2005. Selain itu, Agus juga pernah menjabat sebagai Direktur Utama Bank Permata selama tiga tahun.
Kedua, lanjut Firmanzah, sebagai Menkeu, Agus Martowardojo memahami secara baik tentang bagaimana menjaga fiskal dan sektor riil berjalan di Indonesia. Ke depannya, perekonomian Indonesia membutuhkan lebih baik lagi, lebih intens lagi.
“Sekarang sudah sangat baik, tetapi memlihat ekonomi dunia, dan ekonomi kawasan, maka policy respon kita sangat diperlukan. Kerjasama sektor moneter dan harmonisasi kebijakan moneter dan fiskal perlu lebih diintensifkan,” jelas Firmanzah sembari mengakui, bahwa hubungan tersebut saat ini sudah baik, karena Gubernur BI Darmin Naution selalu diundang oleh Presiden SBY dalam rapat-rapat kabinet.
Ketiga, menurut Staf Khusus Presiden bidang Ekonomi dan Pembangunan itu, Agus Martowardojo juga memiliki hubungan yang baik dengan semua lembaga di luar Menkeu, seperti BI, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan juga lembaga keuangan internasional seperti Bank Dunia, IMF, dan lain-lain.
Firmanzah menegaskan, dengan Bank Dunia dan IMF saat ini tdk ada satupun negara yang bisa menyelesaikan perekonomian sendiri. “Jadi apa yang disebut policy coordination sangat diperlukan. Hubungan baik dengan Bank Dunia dan IMF sangat diperlukan untuk policy coordination,” sebut guru besar pada Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta itu.
Terkahir, menurut Firmanzah, profesionalitas, kapabilitas, dan integritas Agus Martowardojo sangat baik, baik sebagai bankir swasta maupun saat menjadi bankir pemerintah, dan saat ini sebagai Menkeu tidak perlu diragukan lagi. “Hal-hal tersebut yang melatarbelakangi mengapa Pak Agus Marto diusulkan sabagai Gubernur BI,” tukas Firmanzah.
Sebagaimana diketahui masa jabatan Gubernur BI Darmin Nasution akan berakhir pada 23 Mei 2013 ini, dan sesuai dengan Undang-Undang, nama calon Gubernur BI sudah harus diajukan oleh Presiden RI kepada DPR-RI 3 (tiga) bulan sebelumnya.(wid/es/skb/bhc/opn) |