Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Nusantara    
Pancasila
Din Syamsuddin: Karena Agama, Pancasila Menjadi Kuat
2020-03-04 09:34:13
 

Prof. Dr. K.H. Muhammad Sirajuddin Syamsuddin, M.A atau yang dikenal Din Syamsuddin, Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah.(Foto: Istimewa)
 
SIDOARJO, Berita HUKUM - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2005-2015 Din Syamsuddin menegaskan bahwa agama khususnya Islam mempunyai pengaruh kuat terhadap Negara Pancasila. Maka dari itu, kata Din Pancasila bukan musuh agama.

"Karena Pancasila dengan agama negara menjadi kuat, menjadi tegak. Tanpa agama, negara Pancasila menjadi retak," tegas Din dalam Seminar Pra-Muktamar ke-48 yang berlangsung di Universitas Muhmmadiyah Sidoarjo (Umsida), pada Selasa (3/2).

Dalam penyampaian materi 'Negara Pancasila Darul 'Ahdii was Syahadah: Relevensi dan Implementasi'. Din menguraikan konsep Darul 'Ahdi was Syahadah merupakan penanaman baru tentang corak negara yang telah menjadi ijtihad indonesiawi. Istilah tersebut belum ada literatur pemikiran politik Islam.

Sebagai ijtihad, Din memperjelas konsep Darul 'Ahdi was Syahadah dalam konteks Negara Pancasila merupakan upaya intelektual untuk adanya harmonisasi, kalau tidak rekonsiliasi antara identitas agama (Islam) dan realitas politik di Indonesia.

"Walaupun Pancasila dan Islam berhimpit dan tidak pelak lagi bahwa nilai-nilai dalam Pancasila adalah Islami. Maka, oleh karena itu keduanya tidak perlu dipertentangkan, "kata Din.

Dalam Negara Pancasila, Din menegaskan bahwa yang terpenting adalah penerapan atau implementasi. Untuk itu, kata Din perlu dilakukan langkah-langkah strategis, antara lain:

Pertama, menjauhkan Pancasila dari upaya monopoli kepemilikan penafsiran kelompok tertentu. Karena upaya kepemilikan dan penafsiran secara sepihak tidak hanya bertentangan dengan esensi Pancasila sebagai kesepakatan tetapi juga membuyarkan kesepakatan itu sendiri.

Kedua, mendekatkan Pancasila dan Negara Pancasila dengan akar kelahirannya, khususnya agama dan budayanya.

"Jelas Sila Ketuhanan Yang Maha Esa berpangkal pada agama, karena agama dan Pancasila adalah setali dua uang, keduanya bersahabat dekat. Maka, Pancasila harus didekatkan dengan agama, dan agama harus didapatkan dengan Pancasila," kata Din.

Ketiga, sebagai ideologi negara Pancasila perlu diperbuatkan, tidak sekedar diperkataan. "Maka niali-nilai Pancasila perlu disenyawakan ke dalam proses Pembangunan Nasional dalam berbagai aspek, " kata Din.

Lebih spesifik Din menjelaskan Darul 'Ahdi wa Syahadah dimaksudkan sebagai nilai ke dalam yaitu untuk warga Muhmmadiyah dan umat Islam. Supaya umat Islam selesai tidak mempermasalahkan dan mempertentangkan lagi Pancasila dengan agama.

Dengan begitu Din meyakini Negara sebagai Darul 'Ahdi was Syahadah merupakan bentuk ideal kenegaraan dan kebangsaan Indonesia dan dapat menjadi model untuk bangsa-bangsa di dunia.

"Dari nilai Darul Ahdi wa Syahadah akan menjadi Darul Hadarah wal Fadhilah, "pungkas Din.(Andi/muhammadiyah/bh/sya)



 
   Berita Terkait > Pancasila
 
  Pancasila Dilaksanakan, Jangan Diingkari
  Syarief Hasan Dukung Penuh Pancasila Masuk Kurikulum Pendidikan Nasional
  Menerima Pancasila Sebagai Dasar Negara Adalah Keputusan Strategis
  HNW: Pancasila Bukti Kedekatan Hubungan Antara Agama dan Negara
  Pancasila Hadir Karena Kenegarawanan Para Pendiri Bangsa
 
ads1

  Berita Utama
Digandeng Polri, Ribuan Ojol Deklarasi Jadi Mitra Jaga Kamtibmas di Monas

Purbaya Curiga Ada Rp 285,6 T Uang Pemerintah Pusat di Simpanan Berjangka

Kontingen Atlet Senam Israel Tak Diizinkan Masuk ke Indonesia, Ini Penjelasan Menko Yusril

Aliansi Masyarakat Simalungun Tolak Soal Klaim Tanah Adat dan Mendesak Konsistensi Pemerintah

 

ads2

  Berita Terkini
 
Digandeng Polri, Ribuan Ojol Deklarasi Jadi Mitra Jaga Kamtibmas di Monas

Ratusan Siswa di Yogakarta Keracunan MBG, Wali Kota Hasto Telepon Kepala BGN

Kepengurusan Partai Ummat Kubu Amien Rais 'Digugat' Para Kader Sendiri

Drama Hukum Tak Berujung, Putusan Final MA Ternyata Dapat Ditambah

KPK Sarankan Mahfud Buat Laporan Dugaan Korupsi Proyek Kereta Cepat

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2