GORONTALO, Berita HUKUM - Penyaluran Pembangunan Rumah Layak Huni (Mahyani) tahun ini oleh pemerintah Provinsi Gorontalo ternyata mendapat kritikan keras dari DPRD Provinsi. Menurut Caleg PAN, Conny Gobel berdasarkan hasil reses baru-baru ini, Ia bersama rekan lainnya dari Dapil Kabupaten Gorontalo dan Gorontalo Utara mendapati, penyalurannya tidak sesuai jumlah rumah tangga miskin di dua daerah tersebut.
"Penyaluran Mahyani belum proporsional, karena tidak berdasarkan pada presentase jumlah warga kurang mampu di Kabupaten dan Kota," kata Srikandi PAN Corontalo tersebut, Kamis (9/5)
Dari data yang ada menurut Conny, antara Kabupaten Gorontalo dan Gorontalo Utara perbedaan jumlah rumah tangga miskin yang menerima tidak proporsional.
"Dari data yang didapat, antara Kabupaten Gorontalo dan Gorut sangat berbeda jumlah yang diterima, di kabupaten hanya 100 lebih, namun di Gorut diatas 200 unit," ujar Conny.
Sebaiknya lanjut Cony, jumlah penerima ini sebaiknya berbanding lurus dengan angka rumah tangga miskin yang ada pada daerah tersebut, agar tidak terjadi kepincangan atau kecemburuan terhadap daerah lain yang porsinya melebihi dari yang seharusnya.
"Apakah bijaksana? entah pertimbangan apa yang dipergunakan," tuturnya.
Ditambahkannya, dengan adanya temuan tersebut, kedepan perlu di koreksi lagi penyaluran Mahyani dengan mengedepankan aspek data dan jumlah yang rill di Kabupaten kota, agar memenuhi rasa keadilan terutama untuk warga kurang mampu. Selain itu juga, jumlah anggaran per unit Mahyani perlu ditambah dari sebelumnya.
"Kami DPRD sudah mengusulkan, agar jumlah saat ini yang hanya Rp juta perunit, agar ditambah menjadi 20 juta perunit," tandas Anggota Komisi I tersebut.(bhc/shs)
|