SAMARINDA, Berita HUKUM - Aksi demo Mahasiswa di Samarinda Kalimantan Timur (Kaltim) untuk menolak kenaikan harga BBM yang dilakukan oleh Pemerintah yang di pusatkan di Jl. M . Yamin depan pintu masuk Kampus Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda Selasa (18/6) yang dimulai pukul 07.00 pagi dan berakhir sekitar pukul 23.30 Wita berujung bentrok dengan aparat kepolisian, mahasiswa menghujani dengan lemparan batu dan bom molotof sehingga polisi membubarkan dengan semprotan gas air mata.
Ratusan mahasiswa melakukan aksinya dari pagi hingga menutup jalan M. yamin dari dua arah yang berlawanan sehingga dari arah kota menuju M. Yamin aatau wilayah sempaja diarahkan melewati Jl. pembangunan Jl. A.W. Sjahrani, demikian juga dari sempaja dan jl M. yamin diarahkan melewati Jl. Pramuka, Jl. Gelatik kemudian Jl. Ahmad yani I.
Hingga pukul 22.30 Wita mahasiaswa masih melakukan orasi serta membakar ban dari kedua arah. Pukul 23.00 Wita mahasiswa mulai anarkis, dan merangsek ingin mendekati Mall Samarinda Square yang berjarak tak jauh dari jalan kampus Unmul, dimana ada 3 mobil water kenon dan ratusan Aparat Kepolisian Polres Samarinda yang telah melakukan persiapan untuk melakukan pembubaran massa demo, karena dinilai sudah sangat menganggu warga.
Bentrokan tak dapat dihindarkan, Mahasiswa dengan lemparan batu dan bom molotove ke ara Polisi, sehingga Polisi membalas dengan semprotan gas air mata untuk membubarkan, Polisi dapat memukul mundur Mahasiswa dan berlari masuk kedalam Kampus mereka,
Pantauan BeritaHUKUM.com, hingga pukul 00.30 Wita, Rabu (19/6) setelah aparat Kepolisian dengan Mobil water kanonnya mundur, Mahasiswa kembali turun ke jalan dan masih melakukan lembaran batu dan bom molotov ke ara Polisi dan sesaat kemudian mahasiswa bubar dengan sendirinya dan masuk ke arah kampus.
Kapolresta Samarinda Komber Arief Prapto yang memimpin langsung pembubaran aksi mahasiswa mengatakan, "aksi yang di lakukan oleh mahasiswa tidak ada izin atau tidak ada pemberitahuan terlebih dahulu, dan sudah sangangat menganggu ketertiban umum, sehingga berdasarkan undang-undang kita membubarkan mereka," ujar Kapolres.
Aksi anarkis Mahasiswa di tempat yang sama juga sebelumnya pada hari Senin (17/6) sore, Mahasiswa telah melakukan pemukulan kepada seorang warga tanpa alasan, yang sedang menonton aksi demo dengan melakukan pembakaran ban bekas dan menutup jalan dari dua arah. (bhc/gaj)
|