BANGLADESH, Berita HUKUM - Ribuan pekerja melakukan demonstrasi di ibukota Bangladesh, Dhaka, untuk menuntut perbaikan keselamatan menyusul ambruknya gedung pekan lalu, Rabu (1/5).
Para pejabat mengatakan lebih dari 400 orang dipastikan meninggal saat gedung tingkat delapan itu ambruk. Puluhan buruh pabrik yang terdapat di gedung itu masih hilang.
Para pengunjuk rasa menuntut hukuman mati untuk pemilik gedung, Mohammed Sohel Rana.
Rana menambah lantai di gedung tersebut walaupun tidak memiliki izin. Ia juga tetap meminta karyawan masuk walaupun dilaporkan gedung itu retak.
Saat ini, Rana tengah diperiksa oleh polisi.
Salah seorang pengunjuk rasa Moshrefa Mishu, termasuk di antara yang menuntut agar Rana dihukum mati.
"Kami melakukan unjuk rasa dan menuntut agar pemilik gedung harus dihukum mati. Ia harus digantung dan memberi ganti rugi kepada semua yang meninggal dan luka-luka," kata Mishu.
"Keselamatan para pekerja harus diprioritaskan di pabrik-pabrik," tambahnya.
Para buruh membawa spanduk dan bendera merah bertuliskan, "Gantung para pembunuh. Gantung pemilik-pemilik pabrik."
Polisi menyebutkan jumlah pendemo lebih dari 20.000 di Dhaka.
Protes skala kecil juga dilakukan di kota-kota lain di Bangladesh.(bbc/bhc/rby) |