JAKARTA (BeritaHUKUM.com) – Kritik keras yang dilontarkan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD atas tudingan jual-beli pasal dalam pembahasan UU, ternyata membuat pimpinan DPR tersinggung. Mahfud pun diminta asal jangan bicara dan mau menyampaikan informasi praktik mafia pembentukan UU tersebut.
Hal ini disampaikan Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan kepada wartawan di gedung DPR, Jakarta, Rabu (16/11). Menurut dia, pihaknya belum mencium adanya tudingan itu. “Kalau memang benar, tolong sampaikan informasi itu kepada pimpinan DPR secara resmi. Kami psati akan mengusutnya secara tuntas,” imbuhnya.
Dalam sebuah kesempatan, Mahfud tanpa sungkan menuding DPR sebagai tempat jual-beli pasal. Hal itu dapat dibuktikan dengan banyaknya permohonan uji material (judicial review) atas sebuah UU kepada MK untuk dimohonkan pembatalan pasal tersebut. "Itu masukan bagus. Apalagi ini terkait masalah legislasi. Kami siap merespon dan klarifikasi," kata politisi PAN tersebut.
Dalam kesempatan terpisah, pengacara senior Adnan Buyung Nasution meminta para anggota DPR bersikap legowo menerima kritik Ketua MK Mahfud MD itu. Begitu pula dengan kritik Ketua KPK Busyro Muqqoddas atas gaya hidup anggota Dewan. Kritik ini jangan ditanggapi dengan sinis, tapi harus dilihat sebagai masukan positif untuk memperbaiki lembaga tersebut.
“Seharusnya anggota dewan yang glamor dan parlente itu bersyukur diberikan kritik dari orang yang bermoral dan jujur. Memang kritik itu pedas dan terasa sakit untuk beberapa orang, tapi kalau memang kritik itu benar, harus diterima dengna lapang dada untuk perbaikan diri. Ssaat ini, wakil rakyat dan pejabat pemerintah sudah mengalami fase degradasi moral dan etika,” imbuhnya.
Mengenai praktik mafia UU, Buyung menyatakan bahwa hal ini sudah lama berlangsung. Tindakan ini juga melibatkan para birokrat. Bahkan, sudah berlangsung sejak lama. Namun, justru sekarang ini makin kentara dan makin besar. Apalagi nantinya Dewan Perwakilan Daerah (DPD) ikut dilibatkan. "Dari dulu sudah ada, tapi sekarang makin besar dan mengkhawatirkan," tandas Buyung. (mic/rob/wmr)
|