JAKARTA (BeritaHUKUM.com) – Kinerja pimpinan baru Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam satu tahun pertama akan menjadi perhatian utama DPR. Pasalnya, ketua terpilih institusi penagak hukum tersebut, yakni Abraham Samad beranji akan menuntaskan kasus bailout Bank Century Rp 6.7 triliun itu.
Formasi baru KPK diharapkan bisa menjawab harapan anggota Dewan tersebut. Demikian dikatakan anggota Komisi III DPR asal Fraksi Partai Golkar Bambang Soesatyo kepada wartawan, usai menghadiri diskusi yang dibubarkan paksa itu di Jakarta, Senin (5/12).
Menurut dia, KPK butuh darah muda yang berani dan tegas. Selain itu, ada mata dan telinga di internal KPK untuk memberitahu akan adanya intervensi dari pihak penguasa. “Kami punya mata dan telinga BW (Bambang Widjajanto-red) di dalam sana. Jadi, kalau ada penekanan-penekanan, intervensi, maka kami akan minta BW untuk teriak keluar," ujarnya.
Untuk membongkar kasus-kasus besar seperti Bank Century, imbuh dia, memang diperlukan kegilaan pimpinan. Pihaknya pun optimistis Abraham mampu melakukannya dengan jiwa mudanya itu. Dapat dipastikan, kegilaannya itu akan dapat membongkar kasus-kasus besar, terutama yang menyangkut lingkaran kekuasaan.
“DPR tak punya banyak permintaan. Kami hanya minta kasus-kasus besar di KPK itu terbongkar, dia (Ketua terpilih KPK, Abraham Samad) sudah berjanji dalam satu tahun akan bongkar itu. Jika tak sanggup, dia akan mundur. Itu saja yang harus diselesaikan," ujar Bambang.
Dalam kesempatan terpisah, Wamenkumham Denny Indrayana menyatakan tidak begitu mengenal sosok Abraham Samad yang terpilih menjadi Pimpinan KPK saat ini. Untuk itu, dirinya tidak dapat memberi penilaian layak atau tidak Abraham menjadi pemimpin KPK. "Saya pribadi tidak mengenal siapa Abraham Samad,” selorohnya.
Namun, bukan berarti Denny pesimistis dengan terpilihnya Abraham Samad. Dirinya akan selalu memberikan dukungan dan optimistis pada para pemimpin KPK yang terpilih untuk dapat bekerja seoptimal mungkin dan mampu mengungkap beberapa kasus korupsi besar. “Saya optimis KPK akan bekerja optimal dan publik akan terus mengawasinya,” imbuh Denny.(mic/rob/spr)
|