Oleh: Chris Komari
Aktivis/Penggagas Agents of Change (AOC) Nusantara.
YANG WARAS, yang jujur, yang berani dan yang bisa menghitung angka, harus Bangkit membela kebenaran dan sekaligus membongkar kecurangan Pilpres 2014.
`
Rakyat menolak FRAUDULENT ELECTION,
Rakyat harus mampu membongkar kecurangan Pilpres 2014
Rakyat harus berani membela dan berkorban demi menegakkan kebenaran.
Jangan biarkan KEBATHILAN menjadi PENGUASA di Indonesia.
When injustice becomes law,
Protest becomes a duty..!!!
`
Sudah tidak bisa di pungkiri lagi, data KPU semrawut, kerja KPU asal-asalan, dan hitungan KPU jauh dari accurate dan credible. Karena itu, saya mengundang kepada yang waras, yang jujur, yang bisa menghitung untuk berani bangkit membela kebenaran, sekaligus membongkar kecurangan Pilpres 2014.
`
Coba kita perhatikan kejanggalan demi kejanggalan dari data dan keputusan KPU:
`
1). Di Irian Jaya, ada bayi yang ikut nyoblos...!!! Luar biasa...!!!
2). Ada 14 daerah di Irian Jaya, yang tidak pernah menyelenggarakan PEMILU, tapi Jokowi-Kalla dinyatakan menjadi pemenang...!!! Wow, hebat deh si Jokonjir...!!!
3). Di Irian Juga, hanya dalam waktu 4.5 bulan, jumlah pemilih naik 2.5 juta orang....???? Rupanya hackers dari China juga ikut nyoblos di Irian Jaya.
4). Tahun 2014, jumlah penduduk di Irian Jaya menurut BPS sebesar 3.091.047. Tapi KPU punya data DPT untuk Irian Jaya sebesar 3,238.288.-
Terus, kenaikan pemilih 2.5 juta dalam waktu 4.5 bulan turun dari langit mana ya....???
5). Di Jawa Timur juga begitu. Tahun 2013, jumlah penduduk JATIM menurut BPS terdaftar 38, 847, 600.
Yang berumur diatas 15 tahun, sebanyak 26, 864, 686. Tapi DPT KPU untuk JATIM tercatat sebanyak 30, 652, 750, Ada perbedaan 3, 788, 064 suara...???!! Hitungan dan data KPU, luar biasa MORAT-MARIT NYA.
6). Ada lagi 28 TPS, dimana suara PRABOWO-HATTA kosong, big ZERO, padahal di masing-masing TPS sebanyak 850.000 TPS, pasangan Prabowo- Hatta punyak saksi yang discipline dan militant, minimal 2 orang. Tidak mungkin 2 saksi mereka semua nya mbalelo dan semuanya Nyoblos Jokowi-Kalla di 28 TPS. It's not in their DNA.
7). Di Nias, Sumatra Utara, orang yang sudah meninggal pun masih Nyoblos di Pilpres…!!! Hmm, rupanya Malaikat penjaga kuburan juga sangat demokratis, memperbolehkan mayat-mayat piara nya untuk ikut Nyoblos di Pilpres 2014...???!!! Begitu hebat Jokowi effect, hingga mayat pun ikut Nyoblos…!!!
(Quote dari postingan sebelah, lupa penulis aslinya, tapi akan di revised kalau sudah ketemu):
`
8). Berapa penduduk indonesia tahun 2014 ? 252.164.836 jiwa. Berapa jumlah DPT ? 190.307.134 pemilih. Masuk akal kah? Yuk kita test, pake nalar sehat.
9). Jumlah DPT Pilpres 2014 yang 190 juta kita bagi dengan jumlah penduduk yg 252 juta = 75.4%. Masuk akal kah ? Yuk kita tes
10). Dari data BPS jumlah anak-anak usia 1 hari sd 14 tahun = 70 juta. Usia 15-17 = 11 juta jiwa.
11). Kita asumsi kan saja anak-anak usia 15-17 thn yg 11 juta itu, 5.5 juta adalah wanita dan 20% diantaranya sdh menikah (berhak memilih)
Sehingga anak2 dan remaja usia 1 hari sd 17 tahun totalnya 70 + 11 - 1.1 (bulatkan 1 juta) = 80 juta. 252 - 80 = 172 juta pemilih
12). 172 juta pemilih dikurangi plus juta pemilih luar negeri = 174 juta, kurang TNI 600.000 = kita bulatkan saja 173.5 juta PEMILIH
13). Lalu dari mana KPU hitung DPT 190 juta? Ajaib tapi nyata. Persentase pemilih based on BPS = 173.5/252 = 69% Versi KPU = 190/252= 75%
14). Berapa tingkat partisipasi pemilih? Data KPU = 71% atau 190 x 71% = 134,9 atau 135 juta pemilih (suara sah + tdk sah)
15). Berapa prosentase jumlah pengguna hak pilih dibanding jumlah penduduk ? 135/252 = 53.5%
`
Nah, dari rasio, rate dan prosentase tadi, kita dapat menguji apakah di satu daerah (kota/kab/prov) hasil suara pilpres BENAR atau SALAH
Kita mulai aceh di barat, papua di timur, sulut di utara, yogya di selatan, Jateng dan DKI di tengah. Itu dulu ya ..
== ACEH
ACEH Penduduk 4.906 juta Pemilih 3.335 ribu Prosentase pemilih = 68% ( KPU 75% >> jauh beda) (BPS 69% >> hampir sama)
ACEH Jmlh pemilih yg nyoblos = 2.002 juta Prosentase >< penduduk = 40% Partisipasi rate 2002/3335 = 60% Analisis = Wajar Tanpa Sarat.
== PAPUA
PAPUA Penduduk 2014 versi BPS = 3.091 juta Jmlah hak pilih = 3.269 ribu Prosentase pemilih >< penduduk 3269/3091 = 108%
PAPUA Jumlah yg nyoblos = 2.795 ribu Penyoblos /penduduk= 2.795/3091 = 90% Partisipasi rate 2795/3296 = 85%
Di PAPUA : mayat, monyet, kucing, orok, balita, remaja, dll semua nyoblos. Padahal 30% mereka tinggal di lereng/puncak gunung
PAPUA Brpa jmlh pemilih sah yg seharusnya terdaftar ? based on KPU = 75% x 3091= 2.350 juta. fiktif =3296- 2350= 946 ribu
Berapa suara fiktif versi BPS ? 3091 x 68%= 2.101 juta 3269-2101= 1.194 ribu suara FIKTIF
Jika menggunakan partisipasi rate rata2 nasional 71% Maka suara fiktif papua = 2350x71% = 1.668 ribu 2795-1688= 1.130.000 suara FIKTIF
Pertanyaan :
Kenapa jumlah DPT papua bisa lebih tinggi dibanding jumlah penduduk ? KPU nya main sinetron
== JATENG
JAWA TENGAH Jumlah penduduk 2014 = 33.522.700 jiwa PEMILIH versi KPU = 27.606.000 = 80% >> KPU??
PEMILIH versi KPU = 27.606.000 = 80% Versi BPS. Pemilih seharusnya 33.552 x 68% = 23.949.000 Pemilih fiktif = 3.657 juta
Jika gunakan partisipasi rate KPU Jumlah pemilih gunakan hak pilih = 23.949x71% = 17.003 juta Suara fiktif 2,941 juta
Jika mau disederhanakan, jumlah penduduk, prosentase pemilih terdaftar dan prosentase jumlah pemilih yg nyoblos.
Jumlah penduduk RI 252, jumlah terdaftar 190 juta, jumlah gunakan hak pilih 135 juta = 135/252 = 53%
33.5 juta x 53.5% = 17.920 Suara fiktif 19.445-17.920 = min 1,5 juta suara fiktif. Pasti. Maksimalnya? Bisa 5-6 juta fiktif
== YOGYAKARTA
Yogyakarta : Penduduk 3.637 x 53.5% = 1.942 juta Suara KPU 2245-1942= 303 suara fiktif
Itu baru beberapa sample daerah, belum termasuk daerah lainnya yang tidak tertutup kemungkinan juga terjadi hal yang sama..
Kenapa tetap disahkan oleh KPU? KPU mau buang badan dan lempar bola panas ke MK. MK bakal bengek babak belur hitung suara curang..
Data2 ini bukan omongan tanpa bukti, melainkan berdasarkan data2 yang ada di lapangan..
Seharusnya : Jika KPU benar2 independent seharusnya KPU berani memutuskan mengulangi semua kab kota yang ketahuan curang, dan ini pun sudah di rekomendasikan Bawaslu, Tapi KPU masa bodoh, dan Lempar bola panas ke MK..
harusnya jika hasil Pilpres dgn mudah dilemparkan ke MK, maka utk apa ada KPU, kantor Pos dan Giro saja yg dijadikan KPU hehehehe..
Demi persatuan/kesatuan bangsa, KPU harus utamakan penyelenggaraan Pilpres yg bersih, jujur, adil, professional. Tdk seperti skrg ini..
Kemenangan melalui cara curang akan mematikan keadilan, kebenaran dan hakikat demokrasi itu sendiri. Utk apa kita selenggarakan Pilpres?
Kalau tdk mampu wujudkan pemilu president scra benar dan bermartabat ya mundur saja dari komisioner KPU. Jgn bikin malu dan mengecewakan rakyat Indonesia..
Ada 62 juta rakyat Indonesia yang telah di curangi, mereka telah rela menyisihkan waktunya datang ke TPS untuk mencoblos akhirnya menjadi sia2 karena suaranya di anggap sebuah lelucon dan tidak ada gunanya..
Sayang disaat semangat masyarakat utk mengikuti pemilu sudah semakin tinggi seperti ini harus di cederai dengan permainan2 para elite2 yang haus kekuasaan...
Last but not least, silahkan menyimak dan mendengarkan clip video singkat ini dengan baik-baik:
Prabowo Unggul 54%, Fakta Hasil Pilpres 2014 Ditangan TNI Dan Polri (Umar Abduh).
TALIBAN yang tidak percaya demokrasi saja menolak FRAUDULENT ELECTION di AFGHANISTAN,
....apalagi kita orang WARAS Indonesia, yang sudah secara terbuka menerima demokrasi.
Kita dengan TEGAS, harus menolak FRAUDULENT ELECTION...!!!(ck/fb/bhc/coy)
`
*Penulis adalah Aktivis/Penggagas Agents of Change (AOC) Nusantara.