RUSIA, berita HUKUM - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengimbau anggota Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) untuk bersama - sama membangun early warning system dan mekanisme jitu untuk mengatasi krisis ekonomi dunia yang sedang berlangsung sekaligus mencegah krisis di masa mendatang.
"Ini semua bisa terjadi dan mencapai sukses jika semua anggota APEC bekerjasama", ujar Presiden pada APEC CEO Summit 2012, di Rusia, hari ini.
Presiden juga mengingatkan kerjasama di bidang keamanan pangan dan energi. APEC diharapkan bekerjasama lewat berbagai forum multilateral.
Menghadapi krisis ekonomi dunia, Presiden menekankan pentingnya upaya mengatasi penurunan ekspor dengan menciptakan perdagangan yang lebih berimbang antara negara maju dan negara berkembang.
Pertemuan yang dihadiri oleh semua anggota APEC - kecuali Presiden AS Barack Obama - ini membahas beberapa isu utama, yakni liberalisasi perdagangan dan investasi, integrasi ekonomi wilayah, penguatan keamanan pangan, penciptaan mata rantai ekonomi yang diandalkan, dan kerjasam intensif untuk mendukung pertumbuhan inovatif.
Kegiatan ekonomi, kata Presiden, membutuhkan efisiensi lalu lintas barang, orang, dan jasa. Karena itu, Indonesia, sebagaimana negara anggota APEC lainnya, mendorong terjadinya akselerasi pembangunan infrastruktur agar tercipta konektiivitas domestik, regional, dan internasional. Kehadiran perusahaan multinasional dengan dana besar dan teknologi mutakhir akan sangat membantu percepatan pembangunan infrastruktur di negara berkembang seperti Indonesia.
Produk domestik bruto (PDB) per kapita 21 anggota APEC sudah mencapai US$15.889, meningkat dari US$6.719 di tahun1992. Pertumbuhan ini jauh lebih tinggi dibanding negara-negara non - APEC.
Didirikan tahun 1989, APEC merupakan forum konsultasi informal untuk memajukan kerjasama ekonomi 21 negara anggota yang berada di pesisir Samudera Pasifik. Ke - 21 negara itu adalah Indonesia, Singapura, Malaysia, Filipina, Brunei Darusalam, Thailand, Vietnam.
Selanjutnya Korsel, China, Hongkong, Jepang, Papua Nugini, Australia, Selandia Baru, AS, Chili, Kanada, Meksiko, Peru, dan Rusia. Bergabung dengan APEC tahun 1998, Rusia berpartisipasi aktif dalam organisasi yang kini memiliki 50 persen kekuatan perekonomian global dan sepertiga populasi dunia, Demikian seperti yang dikutip beritasatu.com pada Sabtu (8/9).(brs/bhc/rby)
|