Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Internasional    
PBB
Burma Penjara Staf PBB Yang Terlibat Bentrokan Sektarian
Tuesday 28 Aug 2012 10:44:11
 

Kelompok Rohingya yang melarikan diri dari Rakhine ditahan setibanya di Bangladesh (Foto: Ist)
 
BURMA, Berita HUKUM - PBB mengatakan pengadilan di Burma menjatuhkan hukuman penjara kepada tiga staf organisasi itu karena terlibat dalam kerusuhan sektarian di negara bagian Rakhine, Senin (27/8).

Juru bicara PBB mengatakan salah seorang dari mereka bekerja untuk badan pengungsi PBB, satu orang di program pangan dunia (WFP) dan seorang lainnya bekerja di organisasi terkait PBB.

Dua di antara mereka dihukum enam tahun dan tiga tahun penjara atas dakwaan pembakaran dan memicu kerusuhan sementara staf yang bekerja di WFP diganjar dua tahun.

"Mereka dapat dibebaskan berdasarkan pengampunan dari presiden", kata pejabat PBB.

Satu orang dari mereka adalah pemeluk Buddha dan dua lainnya Muslim.

Lima staf PBB lain yang ditahan atas tuduhan serupa dibebaskan tanpa dakwaan pertengahan Agustus lalu setelah PBB meminta mereka dibebaskan.

Sejumlah laporan menyebutkan staf PBB yang ditahan adalah warga negara Burma.

Bentrokan antara kelompok Buddha dan Muslim di negara bagian Rakhine menyebabkan puluhan orang dari dua kelompok itu tewas sejak Juni lalu, menurut data pemerintah.

Namun organisasi hak asasi memperkirakan jumlah korban jauh lebih tinggi.

Organisasi HAM yang berkantor di New York, Human Rights Watch menuduh pasukan Burma melepaskan tembakan ke arah warga Muslim Rohingya selama kerusuhan itu.

Sejumlah negara di dunia Islam, termasuk negara yang tergabung dalam Organisasi Konperensi Islam (OKI) mengecam Burma atas kekerasan tersebut dan juga atas perlakukan terhadap Muslim Rohingya yang tidak diakui sebagai warga negara.

Pemerintah Burma menganggap kelompok Rohingnya sebagai pendatang gelap.(bbc/bhc/rby)



 
   Berita Terkait > PBB
 
  Kutuk Kekerasan Israel di Huwara Nablus, BKSAP Desak DK PBB Gelar Sidang Darurat
  Sekjen PBB Sebut Dunia Dalam Bahaya, HNW: PBB Jangan Mandul
  Ini Harapan MUI Terpilihnya Kembali Indonesia Anggota Tidak Tetap DK PBB
  Muhammadiyah: Selamat Kepada Pemerintah Atas Terpilihnya Indonesia Anggota Tidak Tetap DK PBB
  Presiden AS, Donald Trump Menuduh PBB Salah Urus
 
ads1

  Berita Utama
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

 

ads2

  Berita Terkini
 
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2