SORONG, Berita HUKUM - Wakil Ketua Komisi IV DPR Herman Khaeron mengatakan dirinya mengatakan agar Bulog tidak sembarangan dalam melakukan serapan atas gabah.
"Saya adalah orang yang sangat menentang serapan gabah yang serampangan, asal nyerap. Saya sangat menentang itu. Saya harap Bulog hati-hati terkait hal ini," kata Herman saat berdialog dengan jajaran Bulog Kota Sorong, Provinsi Papua Barat, Selasa, (10/5).
Pertemuan ini merupakan rangkaian dari Kunjungan Kerja Komisi IV DPR ke Provinsi Papua Barat. Politisi F-PD itu menilai, bahwa serapan gabah yang ia lihat, tidak mempertimbangkan terhadap beberapa indikator batasan kualitas gabah.
"Ini bahaya bagi Bulog. Beberapa bulan kedepan, Bulog akan menjadi cacian makian siapapun, karena kalau pengadaannya tidak benar dan tidak memenuhi syarat, yakni syarat kualitas, pasti nanti penyaluran beras miskinnya menjadi tidak berkualitas," tegasnya.
"Syukur kalau Papua dan Papua Barat hari ini masih mendapatkan beras dari Vietnam karena kadar air dan kadar pecahnya bagus. Tetapi nanti kalau pengadaannya jelek, gabah asal serap, gabah kadar airnya di atas 20 persen, kemudian kadar pecahnya saya kira di atas 14 persen, apa jadinya nanti hadirnya beras raskin, beras sejahtera itu di masyarakat," tambahnya.
Dalam hal ini, Herman meminta, agar Bulog berhati-hati selama belum memiliki infrastruktur yang cukup untuk memproses gabah menjadi beras dengan kualitas yang standar. "Jika infrastrukturnya belum cukup, saya kira jangan dilakukan," saran politisi asal dapil Jawa Barat itu.(nt/DPR/bh/sya) |