BALI, Berita HUKUM - Kiprah Agnes Monica untuk menembus pasar musik nasional berjalan mulus, setelah rekaman bersama Michael Bolton dan kini ia telah digandeng produser Raf Timeline. Raf Timeline adalah produser yang berhasil melejitkan nama Justin Timberlake.
"Raf Timeline adalah produser yang sudah bisa melejitkan nama Justin Timberlike, dan saya rasa dia adalah produser nomor satu dunia," ujarnya.
Bahkan, baru-baru ini Agnes Monica mengisi sebuah acara ICPD Global Youth Forum, dimana disana ia menjadi Face-nya dan sekaligus sebagai pendukung dalam acara tersebut.
"Dalam acara ini para anak-anak muda bisa menjadi leadernya untuk bangsa-bangsanya. Dan ini merupakan acara yang besar karena saya akan duet dengan Justin Timberlike," tambahnya.
Dalam sebuah acara pembukaan ICPD Global Youth Forum, di Nusa Dua, Bali, agnes juga turut memberikan kata sambutannya dalam acara itu.
Dalam sambutannya, Agnes memompa semangat anak muda untuk tetap terus berkarya dan mewujudkan mimpi masing-masing. "Dengan bermimpi besar, kita akan meraih sebuah pencapaian yang lebih besar juga. Ibu saya selalu mengingatkan bahwa mereka yang akan menjadi pemenang adalah mereka yang bisa keluar dari masalahnya. Dream, believe, and make it happen! Hal inilah yang selalu saya jadikan kunci untuk menjadi lebih baik meskipun banyak orang yang tidak menyukainya,” ujar Agnes
"Jadi, percayalah pada sesuatu yang mustahil dan yakinlah, mungkin Anda akan mengalami sebuah mukjizat. Karena kita semua harus tahu, bahkan seorang Helen Keller tidak akan menjadi sehebat itu bila ia tidaklah bisu dan juga tuli. Maka, berusahalah meskipun memiliki berbagai keterbatasan!” gugah wanita kelahiran Jakarta, 1 Juli 1986 ini.
Saat itu yang tebersit di benaknya adalah Timbaland, pencipta lagu dari Amerika Serikat dan produser para penyanyi tingkat dunia, seperti Beyonce, Michaele Boulton, Jay-Z, dan Justin Timberlake. ”Saya terus fokus ke situ. Pada 2010, saya bertemu Timbaland dan tahun 2012 saya bekerja sama dengan dia,” ujar Agnes.
Menurut dia, tanpa mimpi, keyakinan, dan kerja keras, Helen Keller hanya Helen Keller yang tuna netra, tuna rungu, dan gagu. ”Helen Keller dikenal sebagai penulis, aktivis, dan sepanjang hidupnya aktif berkampanye untuk hak-hak kaum difabel,” katanya.
”Pada 1963, Martin Luther King mengatakan, ’I have a dream’, dan tahun 2007 Barack Obama mengatakan, ’Yes, I can!’’ Jadi, bermimpilah dan yakinlah!” kata Agnes.
Sekedar catatan, Global Youth Forum adalah konferensi internasional pertama sebagai bagian dari International Conference on Population and Development (ICDP) Beyond 2014. Forum ini juga akan menampung suara dari para pemuda berusia di bawah 25 tahun yang akan menjadi agenda pembangunan PBB. Global Youth Forum mengusung lima tema besar yang akan dibahas. Antara lain kesehatan untuk semua, pendidikan, karier, seksual, dan pengembangan kapasitas pemimpin muda.
Selain Agnes, turut hadir dalam acara pembukaan yakni Menko Kesra Agung Laksono, Eksekutif Direktur UNFPA Babatunde Osotimehin, Co-Chairs of The International Steering Committee Rishita Nandagiri dan Rinaldi Ridwan, serta United Nations Resident Coordinator, El-Mostafa Benlamih.(dbs/bhc/opn) |