PAKISTAN, Berita HUKUM - Satu faksi Taliban Pakistan menyatakan melakukan bom bunuh diri yang sedikitnya menewaskan sedikitnya 70 orang di sebuah rumah sakit kota Quetta.
Sasaran penyerang adalah kerumuman orang yang berkumpul untuk kedatangan jenazah seorang penasehat hukum terkenal, Bilal Kasi -yang dibunuh sebelumnya- di rumah sakit tersebut.
Para pengacara dan wartawan termasuk dalam korban yang tewas dalam serangan bom bunuh diri Senin 8 Agustus, sementara 120 orang lainnya cedera.
Puluhan orang terluka dalam serangan tersebut, yang terjadi di pintu masuk ruang gawat darurat, di mana mayat seorang pengacara ternama, Bilal Anwar Kasi, yang sebelumnya, Senin (8/8) baru saja ditembak mati ditempatkan.
Sejumlah korban termasuk pengacara dan para jurnalis yang mengikuti jasad Kasi.
Ledakan diikuti oleh tembakan senjata. Tidak jelas pelaku penyerangan.
Polisi Pakistan berkata mereka mencurigai bom tersebut diledakkan oleh seorang pelaku bom bunuh diri.
Kasi, presiden Asosiasi Pengacara Balochistan, ditembak ketika ia sedang menuju ke kompleks persidangan utama di Quetta, menurut laporan TV lokal, Geo TV.
Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif mengutuk serangan ini.
"Tak seorangpun diizinkan mengganggu kedamaian provinsi ini," kata PM Sharif.
"Rakyat, dan pasukan keamanan di Balochistan telah berkorban untuk negara ini."
Kepala Menteri Balochistan, Sanaullah Zehri, mengatakan bagi yang terluka harus diberikan perawatan medis dan fasilitas terbaik yang ada.
Telah terjadi sejumlah pembunuhan bertarget di Quetta, yang terhubung dengan pemberontakan separatis serta ketegangan sektarian dan kejahatan kriminal.
Yang tewas dalam beberapa minggu terakhir termasuk beberapa pengacara.
Kasi dengan sangat kuat mengutuk serangan-serangan yang terjadi dan media lokal berkata dia telah mengumumkan boikot sesi sidang selama dua hari sebagai bentuk protes pembunuhan seorang rekan pengacara minggu lalu.
Korban tewas di rumah sakit termasuk Baz Muhammad Kakar, pendahulu Kasi sebagai presiden asosiasi tingkat provinsi, dan Shahzad Khan, seorang juru kamera Aaj TV.
Sementara, Faksi Taliban, Jamaat-uh-Ahrar, mengatakan berada di belakang serangan bom rumah sakit dan pembunuhan Kasi.
Ketua Asosiasi Pengacara di Provinsi Balukistan itu ditembak mati ketika sedang dalam perjalanan menuju kompleks pengadilan di Quetta.
Kasi merupakan pengeceam keras rangkaian pembunuhan di Quetta dalam beberapa pekan belakangan, yang menewaskan sejumlah orang, termasuk pengacara dan wartawan.
Dia menggelar aksi boikot sidang selama dua hari sebagai protes atas pembunuhan seorang rekannya pekan lalu.
Balukistan, yang merupakan salah saui provinsi termiskin di Pakistan, sudah lama menderita gelombang kekerasan.
Kelompok Jamaat-ul-Ahrar, yang artinya Partai Pejuang Kebebasan, memisahkan diri dari Taliban Pakistan dua tahun lalu.
Mereka mengaku bertanggung jawab atas sejumlah aksi kekerasan besar, seperti dalam perayaan paskah tahun ini yang menewaskan lebih dari 70 orang dan banyak di antara korban adalah anak-anak.(BBC/bh/sya) |