JAKARTA, Berita HUKUM - Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya menangkap 3 pelaku tindak pidana penipuan dan pemalsuan dokumen sertifikat vaksinasi Covid-19.
"Tiga pelaku berhasil kita amankan. Yang kita hadirkan hanya 2, inisial SKY dan SS. Satu lagi kita isolasi karena terkonfirmasi positif Covid-19," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus, di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (27/7).
Yusri menjelaskan, pelaku melakukan kejahatan itu dengan modus menawarkan dan menjual sertifikat vaksinasi palsu melalui media sosial (medsos).
"Pelaku mengincar warga yang tidak ingin melakukan tes PCR dan tes swab ketika hendak melakukan perjalanan," ujarnya.
Pelaku atau tersangka SKY dan SS, lanjut Yusri, merupakan pasangan kekasih. Dalam aksinya, para pelaku memiliki peran yang berbeda.
"SS ini seorang wanita dan SKY laki-laki, mereka berpacaran. SKY inilah yang mengotaki dan menyuruh kepada SS yang menawarkan lewat facebook, menyiapkan sertifikat vaksinasi 1 dan 2 kepada siapapun yang akan bepergian tanpa harus menjalani tes swab atau PCR," beber Yusri.
Para pelaku memasang tarif untuk pembuatan sertifikat vaksinasi palsu senilai Rp 400 ribu hingga Rp 700 ribu. Namun setelah uang ditransfer oleh korban, sertifikat tidak kunjung tiba.
"Kemudian, para korban melapor ke Polda Metro Jaya. Untuk vaksin, masyarakat tinggal bawa saja KTP dan datang ke gerai yang ada di Polda Metro Jaya semuanya gratis tidak perlu harus membayar Rp 400 ribu," katanya.
Akibat perbuatannya, para pelaku dijerat UU ITE dan Pasal 378 KUHP tentang penipuan dengan ancaman hukuman maksimal 4 tahun penjara.(bh/amp) |