JAKARTA, Berita HUKUM - Pasca terjadinya kejadian runtuhan batuan (roofing collapsed) di PT Freeport, Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membentuk Tim Independen untuk melakukan investigasi kejadian yang menimbun ruang kelas di big gossan, level 3020 tambang bawah tanah, PT Freeport Indonesia dan sekaligus menginvestigasi tambang-tambang lainnya di Indonesia agar kejadian seperti yang dialami PT Freeport Indonesia tidak terulang. Tim investigasi ini dipimpin oleh seorang dosen senior pertambangan dari Institut Teknologi Bandung (ITB).
“Saya sudah membentuk Tim yang independen investigasi yang diketuai oleh seorang dosen senior, dosen ITB pertambangan yang dibantu Tim Ahli dari orang-orang independen untuk mengecek apa yang terjadi disana, secara teknis di check,” kata Menteri ESDM, Jero Wacik dalam konferensi persnya usai pertemuan dengan President and Chief Executive Officer and a director of Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc, Richard C. Adkerson, Rabu (22/5).
Menurut Menteri ESDM, Tim ini juga ia tugaskan sekaligus untuk mengecek fasiltas tambang bawah tanah yang lain selain Frepport untuk mencegah kejadi seperti yang terjadi di Freeport.
“Kejadian dan hasil investigasi menjadi pembelajaran dan bahan pebaikan ke depan untuk mencegah agar tidak terjadi kecelakaan,” kata Jero Wacik.
Menteri ESDM menegaskan, selaku menteri ESDM ia tentunya memihak kepada rakyat, tidak memihak Freeport. “Saya sudah bilang kepada dia (Freeport) tadi didalam rapat, saya memihak rakyat, memihak karyawan, tentu saya akan kawal kepentingan-kepentingan karyawan yang pantas tidak boleh dikorbankan, memang itulah tugasnya pemerintah, dalam segala hal tentu saya memihak rakyat bukan pro kepada asing,” tegas Menteri ESDM.
Jero Wacik menyebutkan, pemerintah akan menjaga perusahaan yang invest di Indonesia, tapi dia tidak boleh semaunya.
“Kami harus melindungi karyawan Indonesia, dan mereka setuju, jadi memang harus dilindungi karyawan Indonesia,” pungkas Menteri.
Senada dengan Menteri ESDM, President and Chief Executive Officer and a director of Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc, Richard C. Adkerson menyatakan hal yang sama menurutnya kejadian kecelakaan yang terjadi pada tanggal 14 Mei yang lalu merupakan hal yang sangat sulit bagi PT Freeport karena bagi Freeport tidak ada yang lebih penting bagi perusahaan selain faktor keselamatan manusia.
Sebagaimana diiberitakan sebelumnya, telah terjadi Runtuhan Batuan (Roofing Collapsed) yang menimbun Ruang Kelas di Big Gossan, Level 3020, Tambang Bawah Tanah- PT Freeport Indonesia yang terjadi pada hari Selasa, 14 Mei 2013, pukul 07:30 WIT.
Runtuhnya batuan terjadi ketika sedang dilakukan pelatihan penyegaran tahunan tambang bawah tanah yang diikuti oleh 40 pekerja tambang (pelatihan hari kedua dari total 2 hari pelatihan). Pada pukul 07.30 WIT, tiba-tiba terjadi runtuhan batuan yang terpusat pada atas bangunan ruang kelas.
Proses evakuasi selesai Selasa (21/5) malam, dengan korban jiwa tercatat sebanyak 28 korban meninggal, 5 orang korban luka ringan dan 5 orang luka berat serta 2 orang selamat karena masih tertinggal didalam mess.(es/skb/bhc/opn) |