Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Internasional    
Yaman
Bentrokan di Ibukota, PM Yaman Mundur
Monday 22 Sep 2014 04:47:05
 

Pemerintah bersatu yang baru akan dibentuk sesuai dengan kesepakatan. Milisi Syiah menguasai jalanan Sana'a sejak berhari-hari Perdana Menteri Yaman, Mohammed Basindwa. Asap membumbung di Sana'a, ibukota Yaman, yang digempur milisi Syiah yang datang dari pegunungan.(Foto: twitter)
 
YAMAN, Berita HUKUM - Perdana Menteri Yaman, Mohammed Basindwa, mengundurkan diri di tengah meningkatnya bentrokan di ibu kota antara pemberontak Syiah Houthi dan tentara pemerintah. Pemberontak juga mengaku telah merebut markas-markas besar pemerintahan, kementerian-kementerian kunci, dan lembaga penyiaran negara.

Sejumlah orang tewas dan ratusan mengungsi dari rumah mereka menyelamatkan diri dari krisis berdarah ini.

Bentrokan antara pemberontak dan pasukan yang setia kepada Partai Islah, partai berkuasa yang berhaluan Sunni, menimbulkan keraguan akan kesepakatan gencatan senjata hari Sabtu (20/9) yang didukung PBB.

Kaum Houthi, yang tinggal di kawasan pegunungan di utara, berhasil melaju ke ibuikota, Sana'a sejak beberapa pekan, terlibat bentrokan dengan pasukan lawan, dan menggalang unjuk rasa menuntut hak-hak lebih luas.

Sementara, Pemerintah Yaman dengan kelompok pemberontak Houthi dai kalangan Syiah sudah menandatangani kesepakatan untuk mengakhiri krisis politik selama beberapa pekan ini.

Berdasarkan kesepakatan maka pemerintah baru akan dibentuk dan Syiah Houthi serta kelompok separatis lain di wilayah selatan negara itu akan mengajukan calon perdana menteri dalam waktu tiga hari ini.

Kesepakatan dicapai hanya beberapa jam setelah Mohammed Basindwa mengundurkan diri dari kursi perdana menteri di tengah-tengah meningkatkan bentrokan antara kelompok pemberontak dan paukan pemerintah di ibukota Sanaa.

Sejumlah korban jiwa dan retusan orang mengungsi dari rumahnya sejalan karena mengingkatnya bentrokan di Sanaa.

Presiden Abdrabuh Mansur Hadi, utusan PBB, Jamal Benomar, serta perwkilan-perwakilan dari kekuatan politik Yaman, menghadiri penandatangan kesepakatan, Minggu 21 September.

Wartawan BBC di Sanaa, Mai Noman, melaporkan pembentukan pemerintahan bersatu nasional di bawah perdana menteri yang baru merupakan salah satu tuntutan dari Syiah Houthi.(BBC/bhc/sya)




 
   Berita Terkait > Yaman
 
  Senat AS: Hentikan Dukungan Amerika pada Arab Saudi dalam Perang di Yaman
  Perang di Yaman: 'Bencana Kemanusiaan Terburuk Selama Satu Abad'
  PBB: Korban Tewas Konflik Yaman Lampaui 10.000 Jiwa
  Korban Tewas Serangan Pesta Pernikahan di Yaman Jadi 130 Orang
  KBRI Di Sanaa Terkena Bom, 2 Orang Staf Terluka
 
ads1

  Berita Utama
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

 

ads2

  Berita Terkini
 
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2