JAKARTA, Berita HUKUM - Aksi demontrasi mahasiswa Universitas Pamulang (Unpam), Kota Tangerang Selatan, berlangsung ricuh, Kamis (18/10). Demonstran dan polisi terlibat baku hantam. Sedikitnya tiga mahasiswa dan lima polisi mengalami luka hingga harus dilarikan ke Puskesmas Pamulang dan rumah sakit.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Mabes Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan, kronologis bentrok mahasiswa dengan polisi di depan kampus Unpam, bermula saat Wakil Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri) Komjen Pol Nanan Sukarna datang ke kampus itu.
Namun setibanya di lokasi, sudah ada sekira 50 mahasiswa yang menggelar demo. Tuntutan mahasiswa dalam demo itu, menolak kedatangan Nanan di kampus mereka. Padahal kedatangan Nanan atas undangan pihak kampus untuk menjadi pembicara dalam seminar "Peran Serta Polri dan Tantangan Masa Depan".
"Jadi ada satu kelompok kecil, sekira 50 mahasiswa melakukan aksi demo untuk menentang kedatangan Pak Wakapolri. Namun tidak tahu, tiba-tiba aksi tersebut menjurus pada satu tindakan anarki," katanya di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (18/10).
Ditambahkan dia, saat mahasiswa melakukan penghadangan, aparat kepolisian bertindak cepat dengan melakukan pencegahan. Namun, terjadi perlawanan dari mahasiswa hingga bentrok fisik antara keduanya tidak terhindarkan.
"Kita lihat ada satu aksi menjurus anarki, kita coba lerai. Tapi akhirnya ada perusakan pada mobil dan motor milik polisi bahkan sampai depan Polsek Pamulang," terangnya.
Kendati begitu, Nanan tetap mengisi kegiatan seminar dan menjadi pembicara. Namun dia keluar lebih cepat dari jadwal yang telah ditetapkan. "Pak Wakapolri tidak apa-apa beliau tetap mengisi acara, namun selesai lebih dahulu sekitar pukul 10:30 WIB," tukasnya.
Sementara, ditempat terpisah, Briptu Aminudin mengatakan bahwa, "Mahasiswa yang berdemo awalnya melakukan aksi damai saja. Namun tiba-tiba sekitar pukul 10.30 menjadi ricuh," terang Briptu Aminudin, petugas Polsektro Pamulang, saat dihubungi via telepon, Kamis (18/10/12).(dbs/bhc/opn)
|