Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Kriminal    
Lapangan Kerja
Bentrok Ormas karena Minimnya Lapangan Kerja
Friday 28 Jun 2013 00:11:48
 

Bentrokan antar anggota organisasi masyarakat (ormas) di Jakarta Selatan.(Foto: beritajakarta.com)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Kerap terjadinya bentrok antar anggota organisasi masyarakat (ormas) ditenggarai karena adanya kebutuhan ekonomi yang tidak tercukupi. Tak hanya itu, kurangnya tingkat pendidikan dan keahlian para anggota ormas juga dinilai mempersulit mereka mendapatkan pekerjaan formal.

"Paska bentrok kan dievaluasi dan meminta aspirasi. Dan masalah utama terjadinya bentrok ormas yaitu karena minimnya lapangan pekerjaan bagi mereka," ujar Taufan Bakri, Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Jakarta Selatan, Kamis (27/6).

Dikatakan Taufan, banyak dari anggota ormas yang memang memiliki tingkat pendidikan di bawah standar kerja perusahaan. Bahkan ada yang hanya tamatan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP). "Makanya kita kerjasama dengan Suku Dinas Pendidikan. Setelah didata yang belum lulus SMA, kami sertakan ikut paket C gratis," katanya, seperti yang dikutip dari beritajakarta.com, pada Kamis (27/6).

Ditegaskan Taufan, langkah ini harus diambil, untuk memenuhi persyaratan yang ada di dunia kerja. Sebab, meski disalurkan melalui perusahaan outsourcing, sudah pasti memiliki standar minimal tingkat pendidikan. "Walaupun cuma satpam, atau cleaning service, tapi perusahaan outsourcing punya standar minimal SMA," katanya.

Setelah itu, lanjut Taufan, akan ada sinergi dengan Sudin Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Nakertrans), Sudin Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan (KUMKMP), serta Sudin Sosial untuk menyalurkan para anggota ormas yang terlatih. "Entah kita beri pelatihan bengkel ataupun kerajinan tangan lainnya. Dan coba disalurkan, dengan begitu akan mengurangi pengangguran dan kegiatan di jalan supaya hilang bentrok antar ormas," harapnya.

Saat ini, Kesbangpol Jakarta Selatan sedang melakukan inventarisasi anggota ormas yang tingkat pendidikan formalnya kurang. "Sudah saya minta datanya ke ormas dan organisasi kepemudaan," tandas Taufan.(rio/brj/bhc/rby)



 
   Berita Terkait >
 
 
 
ads1

  Berita Utama
Kreditur Kondotel D'Luxor Bali Merasa Ditipu Developer PT MAS, Tuntut Kembalikan Uang

Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

 

ads2

  Berita Terkini
 
Kreditur Kondotel D'Luxor Bali Merasa Ditipu Developer PT MAS, Tuntut Kembalikan Uang

Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2