Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Internasional    
India
Belasan Warga Muslim di India Ditembak Mati
Friday 02 May 2014 20:12:00
 

Penduduk Muslim dituduh mengambil tanah milik penduduk asli di Assam.(Foto: Istimewa)
 
INDIA, Berita HUKUM -Sedikitnya 11 warga Muslim di desa-desa India ditembak mati dalam dua serangan terpisah yang diduga dilakukan oleh pemberontak dari etnik Bodo.

Hal itu dikatakan oleh pejabat kepolisian India di negara bagian Assam di tengah ketegangan bertepatan dengan pelaksanaan tahapan pemilihan umum.

Dalam penembakan pertama, delapan orang dibunuh di distrik Kokrajhar, termasuk empat perempuan dan tiga anak-anak.

Tiga orang lainnya ditembak mati di distrik Baksa.

"Para penembak memasuki rumah warga dan menembak mereka di tempat," kata seorang pejabat polisi seperti dikutip kantor berita Reuters.

Sementara itu Kepala Kepolisian Assam S.N. Singh mengatakan orang-orang bersenjata yang diduga anggota Fron Demokratik Nasional Bodo berada di balik serangan. Menurut Singh, mereka menggunakan senjata otomatis dan menembak secara membabi buta.

Kelompok pemberontak tersebut telah lama memperjuangkan kemerdekaan bagi etnik Bodo di daerah itu.

Pemberontak sering bentrok dengan penduduk Muslim di sana sebab mereka menuduh warga Muslim masuk ke daerah mereka dari negara tetangga Bangladesh dan mengambil tanah hak milik penduduk setempat. Distrik Kokrajhar Assam yang telah melihat kekerasan etnis dua tahun lalu.

Pemerintah negara telah dikirim dari pasukan militer para mengendalikan situasi dan telah meminta Angkatan Darat berada di siaga karena daerah ini telah melihat kerusuhan skala besar antara Bodos dan Muslim pada tahun 2012 .

Namun warga Muslim menegaskan mereka telah bermukim di sana selama puluhan tahun terakhir.

Para pemberontak telah berjuang untuk mendirikan sebuah negara terpisah bagi orang-orang Bodo etnis di kawasan itu.

Putaran terakhir dari kekerasan terjadi hanya beberapa hari setelah pemungutan suara di wilayah pemilihan nasional pada 24 April.(BBC/gawde/bhc/sya)



 
   Berita Terkait > India
 
  Petir Mematikan di India: Lebih 2.500 Orang Meninggal Akibat Tersambar Setiap Tahun, Mengapa Terjadi?
  Kashmir Diisolir, Diblokir: Salat Jumat dan Jelang Idul Adha di Jaga Puluhan Ribu Tentara
  India Luncurkan 20 Satelit dalam Satu Misi
  India dan Iran Teken Kesepakatan Pelabuhan Bersejarah
  India Terbelah Setelah Pemimpin Hindu Mengkritik Bunda Teresa
 
ads1

  Berita Utama
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

 

ads2

  Berita Terkini
 
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2